Intens.id, Takalar – Dosen Universitas Fajar (Unifa) Makassar Dr.Ir. M. Chaerul, ST.,SKM.,MSc.,IP sosialisasikan diversifikasi produk garam, yaitu Garam Beryodium dan Garam Spa yang memilki peran penting untuk peningkatan keterampilan masyarakat petani garam. Sosialisasi ini ditujukan kepada Petani Garam di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yang bertempat di salah satu rumah tokoh masyarakat, pada Senin (26/9/2023)
Di depan petani garam, Dr. Chaerul menggambarkan potensi hasil peningkatan keterampilan garam sebagai Di samping itu, ia memperkenalkan inovasi pembuatan garam Spa sebagai terobosan baru untuk meningkatkan nilai jual dan pakai dalam produk olahan garam laut.
Usaha garam menghasilkan produk utama berupa garam krosok yang pada umumnya dijual sebagai bahan untuk pembuatan garam konsumsi, usaha pertanian dan pengolahan pangan.
Potensi lain dari proses pembuatan garam adalah dihasilkannya garam krosok juga diolah menjadi produk garam untuk kesehatan dan kecantikan dalam bentuk antara lain garam spa yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Potensi ini dapat dimanfaatkan oleh petambak garam sebagai alternatif tambahan penghasilan disamping penjualan garam krosok.
“Kami ingin mengubah cara pandang tentang kegunaan garam dan memberikan tindakan nyata dalam peningkatan nilai jual melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan,” ungkap Dr. Chaerul.
Sementara itu, Dosen Teknik Kimia Unifa, Irham Pratama mengatakan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa garam krosok dapat dikembangkan menjadi produk bernilai tambah lebih tinggi karena mengandung berbagai kadar mineral yang berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Sebagai contoh, kandungan mineral magnesium memiliki banyak manfaat diantaranya melembutkan dan menghaluskan kulit serta Untuk mendorong nilai tambah petambak garam, kita juga membangun konsep Sentra Ekonomi Garam Rakyat.
Pelatihan bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada para petambak garam agar dapat membuat produk diversifikasi garam, dengan harapan produk tersebut dapat dijual sebagai alternatif tambahan penghasilan para petambak.(*)