Intens.id, Pati – Di tengah riuhnya gelombang digital yang seringkali menyeret generasi muda ke pusaran hiburan instan, sebuah cahaya terang benderang dari pelosok Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ia adalah Amiril Achmed, seorang pemuda yang tak hanya menolak arus, namun justru menciptakan gelombang baru: gelombang literasi. Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura ini, dengan segudang prestasinya, telah membuktikan bahwa literasi bukanlah barang usang, melainkan jembatan emas menuju masa depan.
Amiril Achmed: Sang Penggaung Literasi Tiga Bahasa dari Pati
Pada pertengahan Mei 2025, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, di bawah naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyelenggarakan ajang bergengsi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Dari ratusan peserta yang berkompetisi, nama Amiril Achmed mencuat sebagai salah satu semifinalis. Puncaknya, dalam malam penganugerahan yang gemerlap di Hotel Grand Mercure Surakarta pada 13–15 Juni 2025, Amiril tak hanya sekadar hadir sebagai finalis.
Ia pulang membawa tiga gelar sekaligus: Pemenang Favorit, Pemenang Berbakat, dan berhasil masuk dalam Top 5 Duta Bahasa Jawa Tengah 2025. Sebuah pencapaian yang menandai lahirnya seorang agen perubahan.
Keikutsertaan Amiril dalam ajang Duta Bahasa Jawa Tengah 2025 bukanlah langkah pertamanya di dunia pemilihan duta. Ajang ini justru menjadi kompetisi duta yang keenam yang ia ikuti sejak tahun 2022. Menariknya, dari ajang pertama hingga keenam, Amiril selalu berhasil meraih gelar The Winner atau Juara 1.
Prestasinya tidak hanya berhenti di satu level saja. Ia telah berkiprah dalam berbagai ajang duta, mulai dari tingkat fakultas, kampus, provinsi, hingga nasional. Konsistensi ini mencerminkan dedikasi dan kualitasnya sebagai representasi generasi muda yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam bidang komunikasi, budaya, dan pengembangan diri.
Ajang Duta Bahasa Jawa Tengah 2025 menjadi bukti terbaru dari rentetan pencapaiannya, sekaligus tonggak penting dalam perjalanan literasi dan advokasi bahasa yang ia perjuangkan melalui program unggulannya, SIBASA.
SIBASA: Ketika Bahasa dan Sastra Bertemu Generasi Digital
Di balik gemilangnya prestasi itu, Amiril datang dengan sebuah visi. Ia tak sekadar ingin memenangkan kompetisi, melainkan ingin menyemai benih-benih literasi di tanah air. Gagasan ini terwujud dalam SIBASA (Siniar Bahasa dan Sastra), sebuah proyek literasi multi-platform yang memanfaatkan kekuatan podcast dan konten digital.
SIBASA bukan sekadar siniar biasa; ia adalah ruang dialog yang membahas bahasa, sastra, dan budaya dalam tiga bahasa sekaligus: Indonesia, Jawa, dan Inggris.
“Saya ingin membumikan literasi di kalangan generasi muda dengan cara yang dekat dengan keseharian mereka,” tutur Amiril, menjelaskan filosofi di balik SIBASA kepada tim redaksi Intens.id, Minggu 29 Juni 2025.
Pendekatan audio-visual yang santai dan relevan inilah yang menjadi daya tarik SIBASA, mendekatkan dunia literasi yang sering dianggap kaku menjadi sesuatu yang lebih akrab dan menyenangkan bagi generasi Z.
Melampaui Batas Geografis dan Akademis
Perjalanan Amiril bukanlah tanpa tantangan. Menempuh studi di Universitas Trunojoyo Madura, jauh dari kampung halaman di Pati, tak lantas menjadi penghalang. Justru, ia membuktikan bahwa keterbatasan geografis hanyalah ilusi.
Dengan status sebagai mahasiswa penerima beasiswa penuh, Amiril tak hanya fokus pada akademis. Ia adalah sosok yang aktif, multitalenta, dan tak pernah berhenti belajar.
Sepanjang perjalanan kuliahnya, Amiril aktif di berbagai organisasi kampus dan luar kampus.
Ia pernah menjabat sebagai ketua dalam berbagai kegiatan dan organisasi, serta dinobatkan sebagai salah satu Mahasiswa Berprestasi UTM 2025.
Kiprahnya tak hanya terbatas di dalam negeri; ia bahkan pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Selangor Universiti, Malaysia, dan kembali dengan hasil akademik yang membanggakan.
Dari Panggung ke Layar, Amiril adalah Multitalenta
Bakat Amiril tak hanya terbatas pada ranah akademik dan literasi. Ia dikenal sebagai MC untuk berbagai acara skala lokal hingga nasional, moderator diskusi, juri kompetisi, penerjemah tamu asing, tutor public speaking, dan pembicara dalam berbagai pelatihan.
Lebih dari itu, ia juga pernah melenggang di panggung sebagai model busana, membawakan keindahan busana tradisional Madura dan busana muslim batik Bakaran khas Pati dalam berbagai event kebudayaan.
Namanya bahkan sempat menghiasi pemberitaan media lokal seperti Jawa Pos Radar Madura, dalam artikel bertajuk “Berani Tampil Menarik dengan Batik Etnik” dan “Cara Jitu Merawat Pakaian Tradisional.”
Inspirasi dari Keterbatasan, Melesat dengan Tekad
Dengan moto hidup yang kuat, “Bermula dari keterbatasan, melesat dengan tekad dan harapan,” Amiril Achmed adalah representasi nyata dari potensi tak terbatas seorang pemuda Indonesia.
Sebagai Duta Bahasa Jawa Tengah 2025, ia membawa semangat untuk terus menginspirasi anak muda agar mencintai bahasa, budaya, dan literasi. Ia berharap SIBASA dapat menjadi ruang kreatif yang mampu menghidupkan semangat literasi secara menyenangkan dan membumi, membuktikan bahwa di era digital ini, literasi tetap memiliki tempat yang istimewa.
Kisah Amiril Achmed adalah pengingat bahwa di tengah hiruk pikuk dunia maya, masih ada individu-individu yang berani menyalakan lentera, membimbing generasi muda kembali ke akar identitas melalui bahasa dan sastra. Dengan SIBASA, ia tak hanya menciptakan sebuah siniar, tetapi juga sebuah gerakan, sebuah harapan untuk masa depan literasi Indonesia yang lebih cerah.
