Intens.id, Bulukumba – Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, secara resmi menerima 53 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba pada Kamis, 26 Juni 2025. Kedatangan rombongan KKN ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan potensi daerah, khususnya di sektor pariwisata dan teknologi digital.

Acara penerimaan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf, Sekretaris Daerah Muh Ali Saleng, Kepala Bapperida Andi Irma Darmayanti, serta sejumlah pejabat daerah dan pimpinan OPD lainnya.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UGM, I Made Andi Arsana, melaporkan bahwa 53 mahasiswa ini terbagi menjadi dua unit, yakni unit Kecamatan Bonto Bahari dan unit Kecamatan Kajang. Mereka akan ditempatkan di tiga desa: Desa Pantama, Desa Bira, dan Desa Darubiah, untuk melaksanakan program KKN selama 50 hari ke depan.
“Peserta KKN-PPM UGM ini berasal dari beragam bidang studi, mulai dari sains dan teknologi, pertanian dan peternakan, humaniora atau ilmu sosial, psikologi, hingga kesehatan. Kami berharap adik-adik bisa belajar bersama, sekaligus menerapkan apa yang selama ini telah dipelajari di tengah masyarakat,” ujar I Made Andi Arsana.
Dalam sambutannya, Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf, yang akrab disapa Andi Utta, menyampaikan selamat datang kepada para mahasiswa di “Bumi Panritalopi”. Ia mengucapkan terima kasih karena UGM telah memilih Bulukumba sebagai lokasi KKN.
“Kita mengetahui, ada banyak potensi pariwisata di Bulukumba, ada Pantai Bira, Suku Adat Kajang, dan masih banyak lagi. Sebuah potensi yang harusnya bisa kita maksimalkan bersama,” kata Bupati Andi Utta.
Andi Utta juga menyinggung tentang cita-cita Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mempersiapkan diri, terutama dalam penguasaan teknologi digital.
“Sekarang teknologi digital sudah maju pesat, kita tidak lagi bekerja secara konvensional. Untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045, adik-adik harus bekerja keras dari sekarang, belajar dari negara luar, melek teknologi, bangun inovasi mulai dari sekarang,” tegasnya.
Salah satu peserta KKN, Novi, yang berasal dari Jakarta, mengaku baru pertama kali mengunjungi Bulukumba. Meski begitu, ia sudah memiliki referensi tentang potensi wisata daerah tersebut.
“Sebelumnya kami tahu kalau Bulukumba punya potensi pariwisata Pantai Tanjung Bira. Kemudian ada satu suku yang sangat terkenal yaitu Kajang. Ini menjadi daya tarik bagi kami untuk bisa mengembangkan potensi tersebut,” ungkap Novi.
Sementara itu, Ratih, seorang mahasiswa Koas Pendidikan Profesi Dokter UGM, menjelaskan alasannya memilih Bulukumba.
“Saya memilih Bulukumba karena sebagai mahasiswa kedokteran, saya ingin melihat kondisi kesehatan masyarakat khususnya di daerah pesisir. Prevalensi penyakit yang ada di daerah pesisir tentu sangat berbeda dengan ibu kota. Melalui penempatan KKN di Desa Bira, semoga bisa turut membantu masyarakat dalam penanganan isu kesehatan di daerah tersebut,” harap Ratih.
Para mahasiswa KKN-PPM UGM ini akan melaksanakan program kerja yang terbagi dalam beberapa klaster, seperti klaster agro (peternakan, pertanian, dan perikanan), klaster medika (kesehatan), dan klaster sosial dan humaniora (pengembangan pariwisata, literasi digital, dan publikasi media).