BerandaNewsKetika Halal Bi Halal Berubah Jadi Mubes: Cerita dari IKA FKM UNHAS

Ketika Halal Bi Halal Berubah Jadi Mubes: Cerita dari IKA FKM UNHAS

Di tengah berlangsungnya acara, suasana riuh dalam ruangan tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah usulan yang mendesak diselenggarakannya Musyawarah Besar (Mubes).

Intens.id, Makassar – Bertempat di RM Ulu Juku, Jalan Baiturrahman, Makassar, Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (IKA FKM UNHAS) menggelar acara Halal Bi Halal sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antaralumni, pada Rabu malam, (9/04/2025)

Acara ini dihadiri lebih dari 100 alumni yang mewakili 33 angkatan, mulai dari Angkatan 1987 hingga 2020.

Di tengah berlangsungnya acara, suasana riuh dalam ruangan tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah usulan yang mendesak diselenggarakannya Musyawarah Besar (Mubes).

“Mengingat yang hadir malam ini hampir seluruh angkatan, maka sebaiknya kita selenggarakan saja Mubes,” seru seorang peserta lantang.

“Setujuuuuu….!!!” Usulan itu pun langsung diamini secara serempak oleh seluruh peserta.

Para pengurus IKA FKM yang hadir tampak sedikit panik, sebab sama sekali tidak membayangkan acara Halal Bi Halal akan berubah menjadi ajang Mubes. Namun demikian, mereka tidak bisa menghindar dari desakan peserta.

“Bagaimana caranya, harus ada backdrop Mubes,” timpal salah seorang pengurus.
“Tidak perlu,” balas salah seorang peserta.

Tak sampai setengah jam kemudian, di sisi kiri backdrop Halal Bi Halal, tampak latar bertuliskan “Mubes IKA FKM” yang diproyeksikan melalui Infocus.

Melihat situasi tersebut, Ketua Umum IKA FKM, Sakkir Hanafi, tampak tersenyum sumringah. Mungkin ia merasa lega karena akhirnya ada alumni yang bersedia menggantikan dirinya. Maklum, ia telah memimpin IKA FKM selama 13 tahun.

Usai “backdrop” Mubes dadakan itu terpasang, forum yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum IKA FKM kemudian membentuk tim formatur sebagai tim transisi untuk menyusun kepengurusan baru. Terpilihlah Sakkir Hanafi, Azri Rasul, Dewi Rizki Nurmala, dan Ismail Bachtiar.

Namun, Sakkir rupanya salah sangka. Setelah tim formatur terbentuk, forum kembali riuh mendaulat dirinya untuk kembali memimpin IKA FKM. Sebelum sempat memberikan reaksi, anggota formatur lainnya memanfaatkan momentum tersebut untuk menetapkannya kembali sebagai ketua.

Sakkir tak bisa berbuat banyak selain melongo.
“Karena realitasnya sudah seperti ini dan saya tak diberi ruang untuk menolak, yah, sudahlah, saya terima kembali,” ujarnya, disambut riuh tepuk tangan dari seluruh hadirin.

Padahal, pada siang harinya, di sebuah acara lain, Sakkir sempat membujuk Ismail Bachtiar agar bersedia menggantikan dirinya. Namun, anggota Komisi VI DPR RI itu menolak dengan alasan masih terlalu muda untuk memimpin para seniornya.
“Belum waktunya, kak,” kilah Ismail.

“Sudah benar ini, kak. Sebab belum ada sosok yang dinilai layak menggantikan Kak Sakkir,” ujar Imam, alumni Angkatan 2006.

Demikianlah IKA FKM. Tradisi Halal Bi Halal malam itu tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga dijadikan sebagai momentum konsolidasi untuk menggerakkan potensi alumni dalam memberikan kontribusi nyata terhadap isu-isu kesehatan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional.

“Ke depan, IKA FKM UNHAS diharapkan menjadi mitra strategis dalam penguatan dan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan,” tukas Iqram Rifki, mantan Ketua Umum Badko HMI Sulselbar.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer