Intens.id, Bulukumba – Peluncuran Desa Digital di Bulukumba berhasil menggaet masyarakat dengan menghadirkan Ridwan Sau penyanyi ternama Sulawesi Selatan, seketika Lapangan Pemuda Bulukumba dibanjiri penonton. Senin, 25 Maret 2024 (malam).
Kehadiran Penyanyi Dangdut Pria Terbaik dalam ajang AMI Award 2023 tampak sangat antusias, disambut masyarakat penuh kebahagiaan dengan turut bernyanyi mengikuti lirik dalam setiap lagu yang dibawakan Ridwan Sau.
Perhelatan nasional yang terlaksana atas kerjasama Kementerian Kominfo dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Bulukumba.
Menggaungkan tema “Desa Digital: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan” dalam gerakan Literasi Digital Makin Cakap Digital 2024 menghadirkan narasumber praktisi yang berkompeten, diantaranya Relawan TIK Indonesia, Andi Asy’hary J Arsyad, Key Opinion Leader (KOL) dan Dosen Ilmu Komunikasi, Syamsu Rizal MI, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Hamrina A. Muri yang dipandu langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Bulukumba, Daud Kahal.
Ketua PPDI Bulukumba sekaligus sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan, Sappewali Kutong mengaku memiliki kebanggaan tersendiri atas suksesnya kegiatan ini di kabupaten yang Berjuluk Butta Panrita Lopi.
“Alhamdulillah, sangat puas dengan kemeriahan terselenggaranya kegiatan ini, tentu ini tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah kabupaten yang sangat besar,” kata Sappewali.
Sappewali menyampaikan rasa bangga dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf yang juga mendukung penuh kegiatan ini, serta Para Kepala Desa yang hadir.
“Semoga semangat masyarakat yang terpancar malam ini bisa terus berlanjut kedepannya, khususnya saling mengedukasi melek digital dan memiliki kemampuan memanfaatkan berbagai platform digital dalam menunjang aktivitas masyarakat serta mampu saling menjaga dan menangkal berbagai ancaman dan bahaya yang mengintai di ruang cyber,” harapnya.
Hal lain yang diluar perkiraan panitia pelaksana dari target peserta yang ditargetkan, melebihi ekspektasi awal.
“Kami pun tidak menyangka bisa se meriah ini, pas ada info dari bagian registrasi mengkonfirmasi bahwa sistem pendaftaran peserta yang overload sampai-sampai gangguan saat diakses,” pungkasnya.
Hal ini tentu membawa banyak dampak, lanjut Sappewali. Yang utama adalah upaya kita memaksimalkan desa digital, juga lebih meluaskan kampanye kita dengan Peluncuran Desa Digital.
“Tentu juga berdampak pada pelaku usaha, dan ini searah dengan misi digital yang salah satunya tentu menyokong peluang digitalisasi UMKM,” terangnya.
Tak hanya itu, menurutnya masih banyak dampak positif yang tentu setiap masyarakat memiliki persepsi sendiri.
“Yah masyarakat tentu memiliki kesimpulan tersendiri khususnya yang mengikuti serangkaian kegiatan ini,” lanjut Sappewali.
“Kerjasama dari Kementrian Kominfo juga tentu kita harapkan bisa berlanjut untuk terus mensupport kegiatan yang berkenaan dengan digitalisasi di Kabupaten Bulukumba, sekali lagi tentu terimakasih kepada seluruh yang mendukung kegiatan ini,” kuncinya.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, hadir sebagai keynote speaker menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia atas inisiasi kegiatan di Kabupaten Bulukumba.
Menurutnya, hal tersebut sebagai sebuah langkah awal dalam upaya mewujudkan Digitalisasi Desa di seluruh pelosok Kabupaten Bulukumba.
Saat ini kata Andi Utta, pihaknya bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan telah mengajukan permohonan kepala Menteri Kominfo untuk pembangunan BTS-BTS pada titik titik area Blankspot yang masih ada di wilayah Bulukumba.
Digitalisasi Desa lanjutnya, sesuai dengan semangat pelaksanaan Misi Pemerintah Daerah yaitu Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik.
Selaku Pemerintah Daerah, pihaknya terus mendorong pelaksanaan Digitalisasi Pemerintahan atau E-Government, khususnya bagi instansi-instansi yang bersentuhan dengan pelayanan publik seperti rumah sakit- puskesmas, Dinas Dukcapil dan perizinan.
“Selain menghemat biaya karena lebih efektif dan efisien, Digitalisasi juga mencegah terjadinya percaloan, pungutan liar serta lebih transparan dan akuntabel,” imbuhnya.
Olehnya itu, saya terus mendorong, bagaimana instansi pemerintah dan pemerintah desa ke depan menerapkan Pemerintahan Digital.
Era ekonomi digital saat ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menembus pasar dengan memotong jalur distribusi produk hingga ke konsumen.
“Lewat teknologi digital, pelaku UMKM di desa dapat meningkatkan akses ke pelanggan baru, meningkatkan penjualan dan pendapatan, serta dapat membuka akses baru ke pasar di mana saja,” urainya.
Juga diharapkan UMKM dan Ekonomi kreatif berbasis digital menjadi penunjang dalam mewujudkan Kabupaten Bulukumba menjadi tujuan wisata Nasional dan mancanegara.(*)