- Advertisment -spot_img

Cegah Kekerasan Seksual Pada Anak, Mahasiswa BK UNM Hadirkan Edukasi Kreatif Lewat Boardgame

Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling bekerja sama dengan UPTD PPA kota Makassar mengadakan kegiatan games edukasi bersama para murid di TK Pabatta Ummi, Rabu (21/5).

Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan kegiatan edukatif dalam rangka proyek kemanusiaan yang berlangsung di UPTD PPA Kota Makassar.

Kegiatan ini merupakan implementasi program kerja yang dirancang sebagai langkah preventif terhadap maraknya kasus kekerasan pada anak di bawah umur.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2024, tercatat sebanyak 2.057 pengaduan yang diterima, dengan 265 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual, 240 kasus kekerasan fisik dan psikis, serta 40 kasus yang berkaitan dengan pornografi dan kejahatan dunia maya (cyber crime).

Bertolak dari tingginya angka tersebut, mahasiswa merancang program edukasi yang menyasar anak-anak usia 5–6 tahun, yang dilaksanakan di TK Pabatta Ummi, Jl. AMD Borong Jambu TPAS, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Edukasi ini disampaikan melalui pendekatan permainan edukatif dengan menggunakan media body mapping, yaitu sebuah media berbentuk boardgame berbasis ilustrasi tubuh anak laki-laki dan perempuan yang dicetak pada spanduk berukuran besar.

Media ini dirancang tidak hanya menarik secara visual, namun juga fungsional sebagai alat untuk mengenalkan bagian-bagian tubuh dan memberikan pemahaman awal mengenai konsep perlindungan diri.

Suasana saat berlangsungnya games edukasi
di TK Pabatta Ummi, (Foto: Istimewa)

Melalui metode permainan ini, anak-anak diajak untuk mengenal batasan pribadi, memahami area tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, serta belajar mengidentifikasi dan menghindari potensi situasi berbahaya.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi anak agar mampu menyampaikan perasaan dan kebutuhan mereka kepada orang dewasa yang dapat dipercaya.

Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk kesadaran anak-anak sejak dini akan pentingnya menjaga diri serta menjadi langkah strategis dalam membangun lingkungan yang aman dan ramah anak.

Selain edukasi dengan media body mapping, terdapat kegiatan tambahan yang dilakukan yaitu belajar menulis dan kegiatan mewarnai bersama para murid.

Kegiatan ini menjadi refleksi penting bahwa upaya preventif terhadap kekerasan dan pelecehan seksual pada anak harus dimulai sejak usia dini dengan pendekatan yang edukatif, menyenangkan, dan sesuai dengan perkembangan anak.

Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, ramah, dan berpihak pada hak-hak anak.

Karena melindungi anak bukan sekadar tugas, tetapi janji masa depan dan dari permainan sederhana inilah, kita mulai menanam benih keberanian, kesadaran, dan harapan untuk dunia yang lebih aman bagi mereka.

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

Komentar Terbaru