Bantaeng, Intens.id – Setelah melalui tahapan kegiatan, di antaranya Sosialisasi Kompetisi, Bimbingan Teknis, Coaching/Workshop, Asistensi Proposal, Review Proposal dan Finalisasi Proposal yang berlangsung sejak bulan April hingga Mei, Tim Inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng akhirnya merampungkan pendampingan inovator peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Sebanyak 6 inovasi pelayanan publik dari pelbagai instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng secara resmi disubmit oleh Asriuddin selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bantaeng. Jumat, 13 Juni 2025. Hal tersebut menandai bahwa kabupaten berjuluk Butta Toa akan kembali bersaing di kancah nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bantaeng, Asriuddin mengatakan bahwa keterlibatan seluruh pihak dalam ajang ini tentu tidak hanya sebatas mengejar sebuah penghargaan semata.
“Ini bukan sekedar kompetisi semata, tapi lebih dari itu inovasi merupakan upaya atau terobosan strategis dalam membangun layanan publik yang lebih berkualitas,” kata Asriuddin.
Lebih lanjut Koordinator Inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, Supriadi Kasim membeberkan KIPP tahun 2025 mengusung tema “Mewujudkan pelayanan publik yang berdampak untuk kesejahteraan masyarakat”.
PANRB mendorong 9 ketegori, yaitu penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan anak dan penyandang disabilitas, pelaksanaan orogram swasembada pangan, air dan energi, penyediaan pelayanan kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja, Pelaksanaan program makan bergizi, Pemberantasan Kemiskinan, Transformasi Digiital pelayanan publik, pelestarian lingkungan hidup dan adaptasi perubahan iklim.
Kategori kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2025 dibagi menjadi dua, umum dan replikasi dengan kriteria penilaian, “Memiliki kebaruan, efektif, bermanfaat, mudah disebarkan, ditiru dan dikembangkan serta berkelanjutan,” ungkap Supriadi Kasim.
Peserta Inovasi Daerah Kabupaten Bantaeng :
1. Molen Banting (Unit Pelayanan Terpadu Gizi Kabupaten Bantaeng).
2. Peduli Kasi (Puskesmas Loka).
3. GELIAT PENA (Pemerintah Desa Bonto Jai).
4. E-Seruni (Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantaeng).
5. KLIK BAIK (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng).
6. Paballeta (RSUD Anwar Makkatutu).
“Kami berharap inovasi yang terkirim dapat kembali membanggakan Kabupaten Bantaeng di ajang kompetisi inovasi tingkat nasional. Mohon doa dan dukungannya”, harap Supriadi Kasim.