Di Balik Harapan Petani Bulukumba: Dana Mitra Tani Tetapkan Arah Baru 2025-2027

Intens.id, Bulukumba – Di tengah hamparan hijau Desa Salassae, suara-suara optimisme terdengar menggema pada penghujung 2025.

Balai Pelatihan dan Pendidikan Pertanian Alami Komunitas Salassae menjadi saksi perjalanan Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, organisasi yang baru berusia tiga tahun, dalam menetapkan arah masa depan lewat Rencana Strategis (Renstra) 2025-2027.

“Ini langkah besar kami untuk menjawab kebutuhan petani dan alam Bulukumba,” ujar Sri Puswandi, yang akrab dipanggil Bung Wandi, di sela kegiatan refleksi bertajuk Catatan Akhir Tahun.

DMT memilih tiga fokus utama dalam Renstra kali ini: pendidikan dan pendampingan, lingkungan, serta ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, penguatan Koperasi Dana Mitra Tani menjadi prioritas, sementara untuk lingkungan, DMT meluncurkan program Gerakan Bulukumba Menanam.

“Gerakan ini bukan sekadar menanam pohon. Ini adalah upaya untuk merawat bumi yang juga merawat hidup kita,” tutur Bung Wandi dengan penuh semangat.

Kisah Sebuah Perjalanan

Didirikan pada 18 Agustus 2022 oleh para petani, DMT adalah buah dari harapan kolektif untuk menciptakan perubahan nyata.

Namun, Bung Wandi mengakui bahwa perjalanan ini tidak selalu mudah.

“Sebagai organisasi baru, kami tentu punya kekurangan. Tapi kami belajar, memperbaiki, dan bergerak bersama,” katanya.

Untuk itu, DMT juga fokus memperkuat organisasi secara internal. Dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), penyusunan standar operasional prosedur (SOP), hingga program pelatihan untuk pengurus, semuanya diarahkan untuk memastikan DMT semakin kokoh menghadapi tantangan di masa depan.

Dukungan dari Banyak Pihak

Bung Wandi tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung DMT.

“Terima kasih kepada mitra organisasi, para pengurus, relawan, serta masyarakat yang percaya dan bekerja bersama kami. Juga kepada Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani, yang selalu membuka pintu dukungan bagi kami,” ujarnya.

Kehadiran Kepala Desa Gito Sukamdani pada acara refleksi ini menjadi simbol bahwa perjalanan DMT tidak berdiri sendiri. Kolaborasi menjadi kunci keberlanjutan setiap langkah mereka.

Harapan ke Depan

Dengan rencana strategis baru ini, Dana Mitra Tani ingin menjadi lebih dari sekadar organisasi. Mereka ingin menjadi rumah besar bagi para petani, tempat mereka menemukan dukungan, pengetahuan, dan solusi untuk kehidupan yang lebih baik.

“Ini bukan hanya tentang DMT. Ini tentang kita semua—petani, masyarakat, dan alam Bulukumba—berjalan bersama menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Bung Wandi dengan penuh harap.

Langit Salassae menjelang malam itu seakan turut menyimpan harapan. Dana Mitra Tani bukan sekadar nama, melainkan simbol perjuangan dan cita-cita petani Bulukumba untuk masa depan yang lebih berdaya dan berkelanjutan.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

KOMENTAR TERBARU