Seminar Proker KKN Unhas di Kayuloe Barat: Menjawab Permasalahan Desa Lewat Aksi Nyata

Intens.id, Jeneponto – Aula Kantor Desa Kayuloe Barat, Kecamatan Turatea, Jeneponto, menjadi saksi semangat perubahan yang diusung oleh mahasiswa KKN Gelombang ke-113 Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Senin, 30 Desember 2024.

Seminar program kerja yang digelar pukul 09.00 WITA ini tidak hanya mempertemukan ide-ide cemerlang, tetapi juga menjembatani komunikasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.

Acara dimulai dengan suasana khidmat, diawali sambutan pembawa acara, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Universitas Hasanuddin.

Berbagai pihak hadir memberikan dukungan, seperti Sekretaris Desa beserta aparatur desa, Ketua BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan pendamping kecamatan, hingga elemen masyarakat.

Dukungan Pemerintah Desa untuk Inovasi Digital dan Pertanian

Dalam sambutannya, Ruslan, S.Pd.I, mewakili Kepala Desa Kayuloe Barat, mengapresiasi penuh program kerja yang diusulkan.

Ia menyoroti pentingnya digitalisasi desa, seperti pengadaan website pemerintah desa, untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi.

Tak lupa, ia menegaskan bahwa sektor pertanian—potensi utama desa—akan mendapatkan perhatian khusus melalui program kerja yang dirancang.

“Kami mendukung penuh program yang mampu membawa kemajuan desa, baik dalam bidang teknologi maupun pertanian. Ini adalah langkah besar untuk memperbaiki berbagai permasalahan yang ada,” ujarnya.

Empat Fokus Permasalahan Desa

Hasil observasi minggu pertama yang dilakukan mahasiswa KKN di bawah arahan Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum. merumuskan empat bidang utama permasalahan desa, yaitu:

  1. Lingkungan
    Masalah pengelolaan sampah menjadi sorotan. Solusi yang diusulkan adalah pengadaan tempat sampah dan pembuangan sementara di lokasi strategis.
  2. Pertanian
    Ketergantungan pada pupuk kimia, hama tanaman, dan akses irigasi terbatas menjadi tantangan. Mahasiswa menawarkan inovasi seperti penggunaan pupuk cair, sosialisasi pestisida efektif, dan pengadaan sistem irigasi.
  3. Infrastruktur
    Kerusakan jalan dan minimnya penanda fasilitas umum memerlukan perhatian. Solusi berupa perbaikan akses jalan dan penambahan marka diusulkan.
  4. Digitalisasi Desa
    Minimnya informasi profil desa menghambat promosi potensi desa. Jawabannya adalah pembuatan website desa, yang diharapkan dapat mempermudah layanan publik sekaligus mempromosikan Desa Kayuloe Barat.
Akhir yang Hangat dan Berkesan

Seminar ditutup dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi, diikuti ramah tamah antara peserta dan pelaksana.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut program kerja mahasiswa menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat mampu membawa perubahan positif.

Semangat mahasiswa KKN Unhas kali ini bukan hanya tentang teori, melainkan aksi nyata dalam membangun desa yang lebih baik. Kayuloe Barat pun siap menapaki langkah baru menuju kemajuan!

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

KOMENTAR TERBARU