Festival Gallarrang Kassi: Upaya Desa Kassi Menjaga Budaya dan Menembus Kancah Dunia

Intens.id, Jeneponto – Di kaki perbukitan yang hijau, Desa Kassi, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, kembali menjadi panggung kehidupan di mana tradisi dan semangat masa kini saling berbisik.

Seperti mata air yang tak pernah kering, desa ini memancarkan pesona budaya yang mengalir deras melalui Festival Gallarrang Kassi 2024 berlangsung dari tanggal 20-22 Desember 2024.

Festival ini adalah nyala obor yang menerangi malam, mengundang masyarakat dari berbagai penjuru untuk merayakan warisan leluhur yang hidup dalam tarian, musik, dan seni.

Seperti dedaunan yang menari di hembusan angin, setiap detik di festival ini adalah gerakan yang menceritakan kisah masa lampau dengan nada kebaruan.

Gallarrang Kassi bukan sekadar perayaan; ia adalah jiwa kolektif yang menjahit identitas bersama. Di bawah langit yang cerah, gema musik tradisional berpadu dengan tawa anak-anak dan derap kaki penari.

Para pengunjung seolah melangkah ke dalam kitab kuno yang terbuka, di mana setiap halaman dihiasi warna dan cerita unik Desa Kassi.

Seperti pelangi yang muncul setelah hujan, Festival Gallarrang Kassi 2024 adalah simbol harapan dan kebanggaan. Ia merajut benang antara generasi tua dan muda, antara tradisi dan modernitas, menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

Desa Kassi, sekali lagi, membuktikan bahwa di balik keheningannya, ia adalah pusat cahaya budaya yang tak pernah redup.

Kepala Desa Kassi, Murniati S.Farm, menegaskan pentingnya pelestarian budaya melalui Festival Gallarrang Kassi.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa festival ini adalah salah satu upaya mempertahankan kekayaan budaya di tengah derasnya arus digitalisasi.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bermakna budaya, tetapi juga strategis untuk mendorong Desa Kassi menjadi destinasi wisata kelas dunia.

“Festival Gallarrang Kassi ini adalah event budaya yang harus terus dipertahankan. Jangan sampai era digital membuat generasi mendatang melupakan warisan budaya yang kaya dan penuh makna. Dengan manfaat besar festival ini, kami optimis Desa Kassi akan semakin maju sebagai desa wisata berkelas dunia,” ujar Murniati.

Ketua panitia, Akbar, menambahkan bahwa pemuda adalah motor penggerak utama dalam memajukan desa.

“Pemuda harus menjadi energi positif untuk mendukung kemajuan desa. Festival Gallarrang Kassi adalah kegiatan berskala nasional yang menjadi contoh nyata kontribusi pemuda dalam mempercepat perkembangan Desa Kassi yang kini juga dikenal sebagai Desa Digital,” katanya.

Serangkaian Kegiatan Berkelas Nasional

Festival Gallarrang Kassi berlangsung selama dua malam dan satu hari di Desa Kassi, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kassi bersama Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kassi.

Festival ini telah menjadi agenda tahunan yang tidak hanya masuk dalam kalender acara Desa Kassi, tetapi juga kalender event Sulawesi Selatan.

Tahun ini, festival yang sudah berlangsung lima tahun berturut-turut menghadirkan berbagai kegiatan, seperti:
– Pameran foto dan UMKM Desa Kassi
– Tari massal
– Demonstrasi pengolahan dodol tradisional dan pembuatan lammang (ketan bakar tradisional)

Tidak hanya itu, Festival Gallarrang Kassi juga diramaikan dengan acara Temu Koreografer, yang menghadirkan berbagai seniman dan sanggar seni ternama, seperti Jalarambang Art Bantaeng, Sanggar Seni Konsep, Cakrawala Seni Tari Indonesia, Alifi, hingga Sanggar Tari SMK Negeri 2 Jeneponto. Pemuda-pemudi Desa Kassi juga unjuk bakat dalam acara ini.

Dukungan Sponsor dan Masa Depan Festival

Festival Gallarrang Kassi 2024 didukung oleh sponsor utama Vena Energi PLTB Tolo’ dan Yayasan Hadji Kalla.

Dengan dukungan ini, acara semakin memperkokoh posisinya sebagai event budaya yang dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional.

“Kami harap festival ini terus berkembang menjadi magnet wisata budaya. Dengan semangat kebersamaan, Desa Kassi siap bersaing di kancah dunia,” pungkas Akbar.

Festival Gallarrang Kassi bukan hanya selebrasi budaya, tetapi juga cerminan bagaimana sebuah desa memanfaatkan tradisi untuk mencapai kemajuan dan pengakuan global.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer