Intens.id, Makassar – Saat matahari mulai menampakkan sinarnya di pagi yang cerah, Jalan Boulevard di Kota Makassar dipenuhi oleh riuh rendah suara orang-orang yang bersemangat memulai hari tanpa kendaraan bermotor. Car Free Day, acara yang rutin digelar setiap pekan oleh Dinas Perhubungan Kota Makassar, kembali menyambut para pejalan kaki, pesepeda, dan penggemar olahraga yang datang dari berbagai penjuru kota, bahkan luar kota. Minggu 7 Juli 2024
Di tengah keramaian itu, ada sebuah tenda yang menarik perhatian lebih banyak orang daripada biasanya. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) hadir dengan membawa inovasi terbaru mereka – pakan ternak unggas berbahan dasar organik.
Dipandu oleh Dr. Ir. Nurul Chairany, ST., MT., IPM., CIISA, tiga mahasiswa, Muh Fauzan H, Cindy Febriyani BS dari Teknik Industri, dan Muhammad Rizal Kamal dari Teknik Mesin, dengan bangga memperkenalkan produk unggulan mereka yang diberi nama “Pakan-ku.”
Pakan-ku, yang terbuat dari bungkil kelapa dan hama keong mas, bukan hanya sekadar pakan biasa. Dengan kandungan protein dan kalsium yang tinggi, produk ini menjanjikan nutrisi seimbang bagi unggas, sekaligus mengusung nilai ramah lingkungan. Setiap komponen pakan diambil dari bahan-bahan organik, menjadikannya solusi ideal bagi peternak yang peduli pada kesehatan ternaknya dan kelestarian lingkungan.
“Ini benar-benar inovasi yang luar biasa,” kata seorang pengunjung dengan kagum. “Siapa sangka, limbah seperti bungkil kelapa dan keong mas bisa diolah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi.”
Di sudut lain, seorang dokter hewan, drh. Faqih Mappatunru, mengamati dengan seksama produk Pakan-ku yang dipamerkan. Ia memberikan beberapa masukan yang sangat berharga.
“Produk ini sebaiknya dilengkapi dengan takaran penggunaan di kemasan untuk setiap jenjang umur ternak,” ujarnya.
“Namun, saya sangat mengapresiasi upaya ini karena kandungannya sudah mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI),” tambahnya.
Tak hanya sekadar promosi produk, Tim Pakan-ku juga mengedepankan konsep Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) dan ekonomi sirkular. Dr. Ir. Nurul Chairany menjelaskan bagaimana timnya mengeksplorasi potensi limbah seperti bungkil kelapa dan keong mas untuk menciptakan nilai ekonomi baru, daripada hanya membiarkannya menjadi sampah.
“Tim Pakan-ku memperliahat produk yang ramah lingkungan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial,” tutur Dr. Nurul dengan penuh keyakinan.
“Harapan kami, program ini dapat menjadi langkah awal bagi tim untuk menjadi wirausaha yang berdaya saing dan berkontribusi pada masyarakat dan industri,” sambungnya.
Seiring hari beranjak siang, tenda Tim Pakan-ku terus ramai dikunjungi. Dukungan dari masyarakat dan para ahli memberikan semangat baru bagi mereka untuk terus mengembangkan inovasi ini. Dengan optimisme yang tinggi, mereka yakin bahwa pakan ternak unggas berbahan dasar organik ini akan membawa perubahan positif dalam sektor peternakan di Indonesia.
Makassar, dengan segala hiruk-pikuk dan keindahannya, menjadi saksi lahirnya sebuah inovasi yang diharapkan dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan perekonomian. Dan di tengah semua itu, Tim Pakan-ku dari Universitas Muslim Indonesia berdiri tegak, siap menghadapi tantangan masa depan dengan semangat dan dedikasi.