Intens.Id Buton, 7 Oktober 2025 — Aliansi Cipayung Plus Kota Baubau yang terdiri dari GMNI, LMND, HMI, PMII, dan IMM menggelar aksi unjuk rasa di Desa Wagari, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan penyalahgunaan kewenangan oleh Kepala Desa Wagari terkait persoalan lahan desa yang diberikan secara sepihak.
Dalam orasinya, massa aksi menyoroti tindakan Kepala Desa Wagari yang memberikan lahan milik desa kepada dua individu, yakni Amlin Banisi, yang diketahui sebagai pegawai pertanahan, serta La Naipa, mantan Kepala Sekolah SMA Swasta Lawele. Pemberian lahan ini dilakukan tanpa melalui prosedur musyawarah desa dan dinilai telah melanggar asas keadilan dan partisipasi masyarakat.
Tidak hanya itu, massa aksi juga mengecam tindakan Kepala Desa Wagari yang diduga telah mengusir sejumlah warga yang menyuarakan kritik atas kebijakan tersebut. Akibat pengusiran ini, lima unit rumah warga dibongkar secara paksa yang di arahkan oleh Kepaladesa dengan dalil tanah tersebut masih milik kepala desa tanpa data otentik hak milik tanah kepala desa, sebagai bentuk kekesalan dan ketegangan horizontal yang dipicu oleh kebijakan kepala desa maka pembongkaran rumah tersebut di laksanakan oleh masyarakat.
Yang lebih memprihatinkan, menurut massa aksi, ada seorang warga yang diusir tersebut telah memiliki sertifikat sah atas tanah mereka, di mana dalam sertifikat tersebut bahkan terdapat tanda tangan Kepala Desa Wagari sebagai pihak yang mengesahkan.
Sebagai bentuk kekecewaan dan protes keras, massa aksi menyegel Kantor Desa Wagari dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Salah satu poin utama dalam tuntutan mereka adalah mendesak Kepala Desa Wagari untuk mundur dari jabatannya karena dinilai telah mencederai kepercayaan masyarakat dan melanggar prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan desa yang baik.
“Kami tidak tinggal diam melihat ketidakadilan ini. Kepala desa seharusnya menjadi pelayan masyarakat, bukan justru menjadi aktor utama dalam konflik agraria dan penindasan terhadap rakyat kecil,” ujar Sarman sebagai salah satu orator aksi.
Aliansi Cipayung Plus menyatakan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan tegas dari pihak berwenang, termasuk investigasi dari pihak kepolisian dan dinas terkait, guna memastikan bahwa hak-hak masyarakat Desa Wagari dipulihkan. (*)





