Intens.id, Makassar – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Indonesia Timur (UIT) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “BSF FARM URBAN: Optimalisasi Biokonversi Sampah Dapur Menjadi Protein Hewani untuk Pertanian Perkotaan” di Wisma Latobang, Jl. Letjend Mappaodang No. 117, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang bertujuan untuk mendukung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi.
Program ini memberikan dana hibah untuk proposal penelitian dan pengabdian yang berhasil lolos seleksi dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, dengan ruang lingkup Pemberdayaan Masyarakat Pemula.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa dari Universitas Indonesia Timur dengan bermitra bersama BSU Sipanaikang Dalle, yang berlokasi di Baji Dakka, RW 04, Kelurahan Mario, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah organik rumah tangga menjadi sumber protein alternatif melalui budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot.
Ketua Mitra, Ibu Nur Baeti, selaku Ketua BSU Sipanaikang Dalle, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
Hadir sebagai narasumber utama, Bapak Abdul Razak Rukka dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, yang memaparkan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Melalui program seperti ini, kita tidak hanya mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Yeni Rahman, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, yang turut hadir dan memberikan apresiasi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif pemberdayaan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan ketahanan pangan.
Tim PKM dari Universitas Indonesia Timur yang melaksanakan kegiatan ini diketuai oleh Dr. Rosmiati, SP., M.Si, dengan beranggotakan Dr. Harlina, SP., M.Si dan Dewi Isneini, S.Si., M.Kes. dan ditambah dengan dua mahasiswa.

Pemaparan materi tentang Teknologi dan Cara Budidaya Maggot disampaikan oleh Dr. Harlina, SP., M.Si. Materi ini memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat mengenai teknik sederhana dan efektif dalam mengelola sampah organik menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
“Teknologi budidaya maggot ini sangat cocok diterapkan di lingkungan perkotaan karena tidak memerlukan lahan luas, dapat mengurangi volume sampah, dan menghasilkan sumber pakan bernutrisi tinggi untuk ternak,” jelas Dr. Rosmiati.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung mengenai pembuatan instalasi sederhana budidaya maggot di lingkungan rumah tangga.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat selama kegiatan berlangsung, terutama dari warga sekitar, kader PKK, serta pegiat lingkungan.
Nur Baeti, Ketua BSU Sipanaikang Dalle, menyambut baik kolaborasi ini dengan penuh optimisme.
“Kelompok ini resmi terbentuk 2024 lalu, tentu dengan pendampingan pemberdayaan dari para dosen dari UIT sangat membantu kami, baik pengetahuan dan akses baru untuk kelompok kami dapat terus berkegiatan,” ujarnya.
“Dengan adanya hibah alat kepada kelompok kami ini menjadi kekuatan tambahan untuk kami terus berpacu,” sambung Nur Baeti, menunjukkan betapa pentingnya dukungan nyata dalam bentuk fasilitas dan peralatan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin termotivasi untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah organik, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga melalui penerapan teknologi budidaya maggot yang sederhana dan ramah lingkungan.