- Advertisment -spot_img

Dianggap Abaikan Nasib Rakyat Kecil, Kebijakan Relokasi Pasar di Bulukumba Dikecam Keras

Intens.id, Bulukumba — Aliansi Pedagang Pasar Cekkeng Kasuara menyatakan penolakan tegas dan mengecam keras kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang memaksakan pemindahan aktivitas perdagangan ke Pasar Sentral. Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang menyingkirkan rakyat kecil demi kepentingan proyek yang tidak berpijak pada realitas di lapangan. (02/07/2025)

Pemindahan ini dilakukan saat Pasar Sentral sendiri belum memenuhi standar dasar: tidak adanya jaminan air bersih mengalir, pengelolaan sampah yang layak, akses logistik yang sulit, dan yang paling fatal — lokasi tersebut sepi pengunjung. Sementara itu, pedagang Kasuara sudah berpuluh tahun membangun jaringan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi penopang denyut pasar tradisional Bulukumba.

“Pemerintah terlalu sibuk melihat denah proyek dan laporan sukses, tapi buta pada jeritan rakyat kecil di lapangan. Ini bukan solusi, ini penggusuran terselubung,” ujar R, perwakilan aliansi.

Aliansi menilai proses pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak dan tertutup. Sosialisasi yang dilakukan menjelang eksekusi hanyalah formalitas, bukan ruang dengar aspirasi. Tidak ada studi kelayakan yang disampaikan ke publik dan tidak ada dialog terbuka yang melibatkan komunitas pasar secara utuh.

“Mereka itu manusia, bukan angka dalam presentasi. Kebijakan seperti ini hanya menguntungkan elite dan meminggirkan rakyat kecil. Jangan bungkus ketidakadilan dengan istilah revitalisasi,” tegasnya.

Selama ini, Pasar Kasuara bukan sekadar tempat jual beli — ia adalah ruang hidup, ruang sosial, dan ruang penghidupan bagi ratusan keluarga. Pemerintah yang memaksakan perpindahan tanpa kesiapan berarti mencabut paksa akar ekonomi rakyat dan menggantinya dengan ketidakpastian.

Aliansi Pedagang menyebut, jika pemerintah tetap bersikeras mengeksekusi kebijakan ini, maka yang akan lahir bukan pembaruan pasar, tapi luka sosial yang panjang — dan itu tidak akan dibayar lunas oleh bangunan baru atau proyek apa pun.

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

Komentar Terbaru