Intens.id, Gresik – Dalam rangka menyambut Hari Refill Sedunia, Refilin hadir di momen Car Free Day (CFD) Gresik melalui program “Refill Keliling”. Mereka membawa pesan krusial: saatnya mengubah pola konsumsi dan menghentikan ketergantungan pada kemasan sekali pakai. Minggu, 15 Juni 2025.
Dengan semangat kampanye sosial dan lingkungan, Refilin tidak hanya mengandalkan data, tetapi juga mengajak masyarakat melihat langsung dampak konsumsi berlebihan melalui pengalaman visual yang menyentuh.
Sebuah instalasi “Rumah Ikan” buatan yang dipenuhi sampah plastik dari lokasi CFD, menggambarkan kondisi menyedihkan sungai-sungai dan pesisir akibat minimnya budaya guna ulang dalam kehidupan sehari-hari.
Edukasi dan Respons Positif Warga
Selain menjadi pengingat, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi terbuka. Warga diajak mengenal lebih dekat sistem isi ulang produk rumah tangga seperti sabun dan deterjen. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat menghindari pembelian kemasan baru, sehingga dapat mengurangi timbulan sampah plastik dari sumbernya.
Respons warga Gresik sangat positif. Banyak yang secara spontan memilih untuk tidak membuang botol minum plastik yang mereka bawa, melainkan memanfaatkannya kembali untuk mencoba belanja isi ulang langsung di lokasi. Ini menandakan adanya perubahan pola pikir yang mulai tumbuh di masyarakat.
Hatini, salah seorang warga, mengaku mulai beralih ke sistem isi ulang sejak sering mengikuti kegiatan Refilin di CFD.
“Awalnya saya hanya melihat-lihat waktu Refilin pertama kali datang ke CFD. Tapi setelah sering ikut, saya jadi mikir, ternyata botol-botol sabun di rumah itu bisa dipakai ulang. Sekarang setiap ada Refilin di CFD saya selalu bawa botol sendiri dan isi ulang sabun di sini. Selain lebih hemat, saya juga enggak lagi buang-buang plastik setiap minggu,” ujarnya.
Ia juga merasa tersentuh saat melihat instalasi “Rumah Ikan” yang penuh sampah plastik. “Waktu lihat instalasi itu, saya sempat terdiam. Saya bayangkan kalau nanti anak cucu kita cuma bisa lihat ikan lewat gambar karena lautnya sudah penuh plastik. Saya jadi merasa, kalau bukan kita yang mulai berubah, siapa lagi?” tambah Hatini.
Peringatan dan Optimisme dari Koordinator Refilin
Jofan Ahmad, Koordinator Refilin, mengungkapkan bahwa saat ini adalah momen penting untuk mengubah kebiasaan konsumsi. Ia menyayangkan tumpukan sampah plastik yang terus membanjiri lingkungan.
“Bukan karena kita kekurangan solusi, tapi karena kita terlalu nyaman dengan kebiasaan lama. Refill dan guna ulang bukan sekadar pilihan ramah lingkungan, ini adalah bentuk kepedulian, bentuk cinta pada bumi dan generasi setelah kita,” terangnya.
Jofan juga optimis bahwa perubahan dapat dimulai dari hal sederhana.
“Saya percaya, perubahan bisa kita mulai dari diri sendiri, dari hal sederhana: membawa botol sendiri, memilih isi ulang, menolak saset. Instalasi ‘Rumah Ikan’ ini adalah peringatan jika kita diam, di tahun 2050 nanti, lautan kita tak lagi dipenuhi ikan, melainkan plastik. Mari kita hentikan itu sebelum terlambat,” jelasnya.
Kampanye “Refill Keliling” oleh Refilin menunjukkan bahwa edukasi yang tepat dan pendekatan yang menyentuh mampu menggerakkan perubahan nyata. Di tengah tantangan krisis lingkungan, langkah kecil dari individu dapat memberikan dampak besar. Refill bukan hanya solusi, tetapi gerakan yang perlu didukung bersama.