Intens.id – Pagi hari. Cahaya matahari menyusup dari sela tirai. Di meja, segelas matcha latte dengan busa berbentuk hati sudah siap difoto. Yoga mat digelar, aromaterapi menyala, dan jurnal harian terbuka di halaman bertuliskan “gratitude list.” Lalu… klik. Satu foto lagi untuk story, dengan caption: “Taking care of myself, one breath at a time.”
Selamat datang di dunia wellness ala Gen Z.
Sehat itu penting, tapi kalau bisa—harus estetik, harus FYP.
Dari “Healing” ke “Posting”: Ketika Self-Care Jadi Estetika
Dulu, kata wellness identik dengan hal-hal medis: cek tekanan darah, makan sayur, olahraga teratur. Tapi sekarang, wellness adalah branding diri. Ini bukan cuma soal apa yang kamu lakukan untuk sehat, tapi juga bagaimana kamu menunjukkannya ke dunia.
Menurut laporan McKinsey (2022), Gen Z melihat wellness sebagai bagian penting dari identitas mereka—bukan cuma untuk menjaga tubuh, tapi juga menjaga aura. Di TikTok, tagar #selfcare punya miliaran views. Video skincare routine, journaling dengan font lucu, sampai meditasi dengan iringan lo-fi music jadi sajian harian.
Apakah ini salah? Tentu tidak. Tapi mari kita gali lebih dalam.
Healthstyle: Lebih dari Sekadar Gaya Hidup, Ini Gaya Hidup Sosial
Gen Z tidak cuma ingin sehat. Mereka ingin terlihat sehat—secara vibes, secara visual, dan tentu saja, secara digital. Maka muncullah istilah baru: healthstyle.
Gaya hidup sehat, tapi dengan sentuhan personal dan branding sosial.
Makan sehat? Yes. Tapi jangan lupa difoto dulu.
Olahraga? Tentu. Tapi yang keren: hot yoga, pilates, atau barre class, dengan outfit warna pastel.
Minum air putih? Harus dari tumblr lucu, dong!
Studi dari American Psychological Association (2021) menyebut bahwa Gen Z cenderung mengaitkan self-worth dengan validasi sosial. Artinya, apa yang mereka lakukan untuk dirinya sering kali juga menjadi cara berkomunikasi ke luar: “Lihat, aku peduli diriku.”
Wellness yang Terlihat vs. Wellness yang Terasa
Tapi… apakah semua ini benar-benar membuat kita lebih sehat? Atau hanya membuat kita lebih terlihat sehat?
Inilah paradoks zaman digital:
Kadang kita terlalu sibuk menunjukkan bahwa kita bahagia, sampai lupa benar-benar merasakannya.
Namun jangan buru-buru menghakimi. Ada alasan mengapa wellness estetik ini bisa sangat powerful. Visual yang indah bisa menjadi motivasi. Lingkungan yang rapi dan menyenangkan bisa membantu kita merasa lebih damai. Bahkan journaling dengan stiker lucu bisa jadi jalan menuju kelegaan hati.
Penelitian mendukung ini. Misalnya, journaling terbukti meningkatkan kesehatan mental (Pennebaker & Smyth, 2016). Meditasi menurunkan stres dan meningkatkan fokus (Goyal et al., 2014). Bahkan tidur cukup dan rutinitas perawatan diri punya efek jangka panjang terhadap keseimbangan hormon dan kebugaran (Walker, 2017).
Wellness 2.0: Sehat, Estetik, dan Autentik
Jadi, bagaimana caranya agar wellness ala Gen Z ini tetap punya makna, tidak cuma jadi tren?
1. Lakukan Karena Kamu Butuh, Bukan Karena Viral
Apakah kamu journaling karena ingin refleksi? Atau karena ingin aesthetic content?
2. Kurangi Banding-Bandingin
Self-care bukan ajang kompetisi. Satu orang healing di Bali, yang lain cukup dengan tidur siang tanpa notifikasi. Semua sah.
3. Digital Minimalism is Also Wellness
Kadang, self-care terbaik adalah tidak melihat notifikasi. Atau menyisihkan waktu satu hari tanpa posting apapun.
4. Bangun Komunitas, Bukan Citra
Cari teman yang mau ngobrol soal burnout, bukan cuma soal scrub wajah terbaik. Dukungan nyata jauh lebih healing dari sekadar komentar “omg sameee!”
Akhir Kata: Kamu Boleh Estetik, Asal Tetap Otentik
Wellness hari ini bukan sekadar pergi ke gym atau makan buah. Ia berkembang jadi pengalaman sensorik: visual, emosional, dan sosial. Gen Z telah menjadikan self-care sebagai bagian dari ekspresi diri. Dan itu luar biasa.
Tapi jangan lupa: yang kamu butuhkan bukan likes, tapi kedamaian. Bukan feeds sempurna, tapi napas yang terasa utuh.
Jadi, kalau kamu sedang journaling dengan pulpen warna pastel dan aromaterapi lavender… silakan foto. Tapi setelah itu, benar-benar rasakan tenangnya.
✨ Wellness boleh cantik, asal bukan topeng.
✨ Self-care boleh difoto, asal kamu juga benar-benar dirawat.
✨ Hidup sehat boleh viral, asal kamu juga tetap hidup… sebagai dirimu sendiri.
Kamu tim wellness untuk konten, atau konten untuk wellness? Atau… kamu sedang cari jalan tengahnya?
Let’s talk. Your well-being deserves both peace and personality.