Intens.id, Jeneponto – PLN Nusantara Power UP Punagaya menggelar audiensi dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jeneponto dalam rangka memperkuat sinergi antar-lembaga, pada Jum’at (20/56). Pertemuan ini difokuskan pada rencana kerja sama pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan keterampilan warga binaan.
Audiensi berlangsung di ruang pertemuan Lapas Jeneponto dalam suasana akrab dan penuh semangat kolaborasi. Hadir dalam pertemuan tersebut, Manager PLN Nusantara Power UP Punagaya, Tri Pria Nugraha, serta Kalapas Jeneponto, Adam Ridwansyah.
Dalam kesempatan itu, PLN memaparkan program pelatihan bagi warga binaan untuk mengolah FABA, limbah hasil pembakaran batu bara, menjadi produk bernilai ekonomi seperti batako, paving block, dan material konstruksi lainnya. Program ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pembinaan sosial melalui pemanfaatan limbah secara produktif.
“Kolaborasi ini menjadi wujud nyata kepedulian PLN terhadap masyarakat, khususnya dalam hal pembinaan dan pemberdayaan warga binaan. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan FABA tidak hanya dikelola dengan baik, tetapi juga memberikan manfaat sosial,” ujar Tri Pria Nugraha.
Kalapas Jeneponto, Adam Ridwansyah, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap rencana kerja sama ini. Ia berharap pelatihan yang diberikan dapat menjadi bekal keterampilan yang berguna bagi warga binaan setelah mereka bebas.
Sebagai langkah lanjutan, kedua belah pihak akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat. Kesepakatan ini menjadi bentuk komitmen resmi dalam menjalankan program pemberdayaan berbasis FABA tersebut.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kerja sama positif lainnya antara PLN Nusantara Power dan Lapas Jeneponto dalam mendukung rehabilitasi sosial dan pembangunan berkelanjutan.
