Banjir dan Longsor Terjang Sulsel, Tim Relawan dan SAR Gabungan Terus Bergerak

Intens.id, Makassar – Cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel) selama beberapa hari terakhir telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, termasuk Kota Makassar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mencatat 10 daerah terdampak, dengan Kabupaten Barru dan Kota Makassar menjadi wilayah terparah.

Luapan Air Genangi Permukiman

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulsel, Amran Azis, menyebut bahwa tingginya debit air, ditambah pasang laut, menyebabkan air meluap ke permukiman warga.

“Barru, Soppeng, Parepare, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pinrang, dan Sinjai terpantau mengalami peningkatan debit air,” jelas Amran.

Di Makassar, sebagian besar kecamatan terdampak banjir, sementara di Barru, genangan air sudah mencapai jalan raya dan mengganggu aktivitas warga.

Aksi Cepat Tim Relawan 

Untuk merespons bencana ini, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan bersama Tim SAR Gabungan bergerak cepat mengevakuasi warga.

Dengan dukungan satu unit ambulans dan tujuh relawan, tim ini membantu memastikan keselamatan korban dan mengurangi dampak buruk bencana.

“Evakuasi menjadi prioritas utama kami, terutama bagi warga yang berada di lokasi rawan,” ujar salah satu relawan Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa Sulsel Mewadahi Penyaluran Bantuan dan Dukungan

Foto: Dompet Dhuafa Sulsel

Imbauan dan Peringatan Cuaca Ekstrem

Amran Azis mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melakukan evakuasi mandiri jika situasi semakin memburuk.

“Jangan bertahan di lokasi yang sudah tidak aman. Jika perlu, segera minta bantuan agar bisa dipindahkan sementara ke tempat lebih aman,” tegasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang diperkirakan berlangsung hingga 22 Desember 2024. Amran memperingatkan bahwa beberapa daerah bisa kembali terisolasi jika curah hujan terus meningkat.

Kolaborasi untuk Keselamatan Bersama

Dalam menghadapi situasi ini, sinergi antara pemerintah, tim relawan, dan masyarakat menjadi kunci utama.

Bantuan yang cepat dan terkoordinasi diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak, meminimalkan risiko, dan memastikan tidak ada korban jiwa lebih lanjut.

Bagi warga di wilayah rawan bencana, tetaplah waspada, pantau informasi terkini, dan siapkan langkah evakuasi jika diperlukan. Keselamatan adalah prioritas utama.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

KOMENTAR TERBARU