Intens.id, Makassar – Curah hujan di Kota Makassar beberapa hari terakhir berada pada intensitas yang cukup tinggi. Mengakibatkan beberapa wilayah terendam air dan masyarakat mulai merasa was-was, sehingga Pihak Polsek Manggala bergerak cepat melakukan pemantauan dengan menerjunkan personilnya ke berbagai wilayahnya untuk memastikan keselamatan warga.
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’longan, S.H., M.H., M.Si., melalui keterangan tertulis yang diterima awak media, mengungkapkan bahwa banjir di Kelurahan Tamangapa dan Manggala merupakan fenomena berulang saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
Pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak lebih lanjut.
“Saya telah memerintahkan personel untuk meningkatkan patroli di wilayah rawan banjir, mendata warga yang terdampak, dan memastikan kebutuhan mereka di posko pengungsian terpenuhi. Kami juga aktif berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah penanganan lebih lanjut,” ujar Kompol Semuel.
Personel Bhabinkamtibmas Polsek Manggala, Polrestabes Makassar, gencar melakukan patroli di wilayah binaan untuk memantau situasi banjir dan genangan air. Upaya ini dilakukan guna mengidentifikasi titik-titik genangan dan dampak luapan air drainase, Rabu (11/12/2024) sore.
Dari hasil patroli dilaporkannya, ditemukan dua kelurahan terdampak, yakni Kelurahan Manggala dan Kelurahan Tamangapa.
Menurut Bhabinkamtibmas Aiptu Alfaisal, S.Sos, genangan air setinggi 10–15 cm terpantau di Jl. Kecaping Raya Blok X, Perumnas Antang.
Akibatnya, akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Beberapa rumah warga juga ikut terendam, sehingga sejumlah warga terpaksa mengungsi ke posko darurat di Masjid Jabal Nur dan Masjid Makkah Al Mukarramah.
“Kami terus memantau situasi di lokasi ini dan membantu warga yang terdampak. Saat ini pengungsi mendapatkan perlindungan sementara di masjid,” ujar Aiptu Alfaisal.
Di Kelurahan Tamangapa, titik banjir teridentifikasi di Kampung Romangtangayya. Ketinggian air mencapai 1 meter, mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Mobilisasi warga sementara ini dilakukan menggunakan sampan atau perahu mesin.
“Meski banjir cukup tinggi, sebagian besar warga belum mengungsi karena sebagian besar rumah di kawasan ini berupa rumah panggung,” jelas Aiptu Muslimin Dg Naba, Bhabinkamtibmas setempat.
Patroli ini bukan hanya bertujuan untuk mengawasi situasi, tetapi juga memberikan laporan terkini kepada instansi terkait, seperti BPBD dan pemerintah setempat, untuk mempercepat respons darurat.
Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, terutama di wilayah dengan potensi banjir dan genangan tinggi. Kesiapan personel Bhabinkamtibmas serta koordinasi lintas sektor diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana terhadap warga setempat.