Intens.id, Kendari – Upaya untuk memperkuat literasi sastra dan lingkungan mencapai babak baru dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo dan Klikhijau, sebuah media yang fokus pada isu lingkungan dan gaya hidup ramah lingkungan.
Keiatan tersebut diawali dengan Kuliah Umum Sastra & Lingkungan dengan tema “Membaca Diskursus Wacana Sastra terkait Krisis Ekologis” yang dibawakan oleh Anis Kurniawan, Direktur Klikhijau.
Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo ini merupakan komitmen bersama untuk mendorong literasi wacana sastra dan lingkungan di tengah masyarakat. Kendari, 24 September 2024
Penandatanganan dilakukan oleh Dr. Rasiah, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo, yang bertindak atas nama Jurusan Bahasa dan Sastra. Sementara itu, Arman Jaya, S.T., Manager Program dan Fundraising Klikhijau bertindak untuk dan atas nama Klikhijau. Kedua belah pihak sepakat untuk mengintegrasikan literasi sastra dengan kepedulian terhadap lingkungan melalui berbagai kegiatan kolaboratif.
Kerja Sama Berkelanjutan untuk Literasi Sastra dan Lingkungan
Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan platform yang dapat meningkatkan literasi wacana sastra dengan fokus pada isu-isu lingkungan. Dalam hal ini, para pihak akan bekerja sama untuk menjalankan berbagai program yang berkaitan dengan literasi dan konservasi lingkungan, memanfaatkan sumber daya masing-masing untuk pengembangan sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan karya sastra.
Dr. Rasiah mengatakan bahawa, Literasi sastra tidak hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami lingkungan tempat kita tinggal. Kolaborasi ini adalah langkah penting untuk memadukan sastra dan kepedulian lingkungan dalam wacana yang lebih luas.
“Tema sastra dan lingkungan yang secara khusus akan membaca diskursus wacana sastra terkait dengan krisis ekologi. Jadi persoalan ekologi itu memang persoalan yang sangat urgent,” katanya.
“Hal ini menjadi perhatian dunia tidak saja di Indonesia, di belahan bumi di sebrang lain sana. Misalnya di barat itu begitu gencarnya mebahas tentang krisis lingkungan dan juga bagaimana menghadapi perubahan perubahan iklim ini yang dianggap memang sangat sudah sangat mengkhawatirkan. Sehingga perlu untuk membangun kerjasama lintas sektor, tidak terkecuali kita di Fakultas Ilmu Budaya.
Sementara itu, Arman Jaya menambahkan, bahwa, Klikhijau dengan jurnalisme sastranya sangat antusias untuk mengedepankan literasi hijau. Melalui kerja sama ini, kami berharap bisa menghadirkan narasi yang kuat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui ragam karya sastra.
Ruang Lingkup Kerja Sama
Lebih jauh Arman, menguraikan poin kerjasama yang dapat dilakukan untuk menindak lanjuti lebih jauh MoU yang baru saja ditandatangani. Mulai dari mewadahi pelaksanaan literasi hijau di media massa, Kedua pihak akan bersama-sama mengembangkan konten literasi yang memadukan isu lingkungan dan sastra, baik secara online maupun hybrid.
“Selain itu memungkinkan juga Magang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo dapat mengirim mahasiswa untuk menjalani program magang di Klikhijau.com sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar. Selanjutnya pengembangan sumber daya melalui Pelatihan dan Workshop, Selain literasi, kedepannya dapat dilakukan pelatihan dan workshop bagi mahasiswa dan komunitas untuk memperkuat kompetensi di bidang sastra dan lingkungan,” jelas Arman.
Kerja sama ini juga mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya literasi lingkungan, sekaligus memperkenalkan narasi hijau melalui pendekatan sastra.
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal yang diharapkan akan memberikan dampak jangka panjang dalam dunia pendidikan, khususnya dalam membangun generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan melalui pendekatan sastra. Dengan semakin pentingnya isu lingkungan di dunia modern, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk turut terlibat dalam literasi hijau.(*)