Intens.id, Makassar, Polemik kesejahteraan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kemendikbudristek yang sedang viral akhir-akhir ini menarik perhatian organisasi massa Setya Kita Pancasila Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini memicu diskusi luas di kalangan masyarakat dan para pemangku kepentingan pendidikan.
Menurut Ketua Umum Setya Kita Pancasila Sulawesi Selatan, Ali Fauzi Mahmuda, sudah selayaknya para dosen, yang menjadi pilar masa depan bangsa dan bertanggung jawab mencerdaskan anak bangsa, mendapatkan perhatian serius.
“Kenapa ada kesenjangan antara dosen ASN? Tukin Dosen ASN di Kementerian lain yang kami tahu dibayarkan, mengapa di Kemendikbudristek tidak di bayarkan? Belum lagi tanggung jawab para dosen untuk menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi tapi kesejahteraan mereka belum terjamin. Kami berharap pemerintah memperhatikan masalah ini dengan serius. Karena ini menyangkut kesejahteraan orang yang berjuang untuk generasi bangsa”. ujarnya.
Dengan adanya diskriminasi terhadap dosen Kemendikbudristek, situasi ini bisa menjadi bumerang. “Kasihan mahasiswa kalau dosennya sibuk mencari uang tambahan demi bertahan hidup,” ungkap Ali Fauzi Mahmuda.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan dosen tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Sudah saatnya pihak terkait mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Ali Fauzi Mahmuda kembali meminta pemerintah untuk memberikan keadilan kepada dosen Kemendikbudristek. “Sekali lagi tolong pemerintah berikan keadilan kepada dosen Kemendikbudristek”(*)