BerandaPendidikanTim PKM ini Mendorong Teknologi Biochar Menjadikan Arang Sekam Padi sebagai Briket...

Tim PKM ini Mendorong Teknologi Biochar Menjadikan Arang Sekam Padi sebagai Briket Berkualitas di Takalar

Intens,id, Takalar – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menggandeng kelompok tani Mitra Patujuta dalam mendorong peningkatan pengolahan sekam padi melalui teknologi Biochar dan pelatihan pembuatan briket arang sebagai bahan bakar alternatif masyarakat di Kelurahan Mattompodalle, kabupaten Takalar, Minggu 13 Agustus 2023.

Ketua Tim Pelaksana PKM, Hijrah Amaliah Azis mengaku sebelumnya telah melihat beberapa data sebelum memilih lokasi pengabdian yang berjalan malalui dukungan pendanaan Hibah PKM DRTPM Kemdikbud Ristek tahun 2023.

“Jadi di Mattompodalle ini memiliki potensi besar pemanfaatan sekam padi, sehingga ini menjadi alasan besar kami memilih di sini, terlebih dengan keberadaan kelompok tani yang menjadi wadah bersama, jauh hari sebelumnya kita telah melakukan berbagai persiapan bersama tim termasuk melakukan simulasi alat di hari sebelumnya,” tuturnya.

Dosen Universitas Teknologi Sulawesi (UTS) Makassar itu, menjelaskan tentang biochar yang merupakan Bahan padat yang kaya akan Carbon hasil konversi dari limbah organik (biomassa pertanian) yang merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna karena terbatasnya ketersediaan oksigen.

“Teknologi proses pembuatannya menggunakan proses Pirolisis suatu proses pembakaran biomassa dalam kondisi tanpa atau sangat sedikit udara (O2) untuk menghindari penguapan gas-gas dan menyisakan karbon,” jelasnya.

(Aset hasil tim pengabdian kepada masyarakat berupa alat pirolisi pembuatan arang sekam padi yang juga dalam pengaplikasiannya dapat sekaligus memanen asap cair)

Produk yang dihasilkan oleh alat teknologi tersebut, yakni arang dari sekam padi yang bisa diaplikasikan langsung pada tanaman untuk mengikat unsur hara tanah dalam mendukung kesuburan tanaman, dan arang yang diolah menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, dan asap cair yang bisa digunakan sebagai pestisida.

Pada pertemuan tersebut ketua kelompok tani Mitra Patujuta, Zainal Seni, menyambut baik para tim PKM yang telah berkenaan mendampingi kelompoknya.

“Kami sangat berterimakasih tentunya, dan harapan kami ini bisa berkelanjutan, ini menjadi tambahan pengetahuan untuk kami, dan tentu bisa berdampak kepada kelompok kami kedepannya untuk lebih baik lagim” ujarnya.

Salah satu peserta yang juga merupakan anggota kelompok tani, Daeng Nai, dihadapan puluhan peserta lain mengaku mensupport kegiatan semacam ini.

“Ini kegiatan mahal, karena biasanya pelatihan hanya dilaksanakan di ruang-ruang tertentu itupun kita yang datang dan ini kita yang didatangi langsung, dari simulasi tadi tentu ini sangat membantu hanya dengan satu alat, satu kali pengaplikasian ada dua (produk) yang bisa diperoleh. Dari sini harapan saya semoga ini bisa dikembangkan tidak hanya di kelurahan ini saja tapi juga ditempat lain juga untuk mengelola sekam padi,” jelasnya.

Hijrah Amaliah Azis, ST., MT, bersama anggota timnya, Dwi Maryana, S.Pt., M.Si. (Universitas Teknologi Sulawesi), Ir. Muh. Arman, S.T., M.T., IPP (Universitas Muslim Indonesia), melibatkan dua mahasiswa Edward Tolla Lintin (Universitas Teknologi Sulawesi) Tri Dewi Utami (Universitas Teknologi Sulawesi), menyerahkan aset hasil tim pengabdian kepada masyarakat berupa alat pirolisis pembuatan arang sekam padi yang juga dalam pengaplikasiannya dapat sekaligus memanen asap cair.(*)

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

KOMENTAR TERBARU