Intens.id, Makassar – Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Yeni Rahman, mengapresiasi Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PKM) Universitas Indonesia Timur (UIT) yang berfokus pada optimalisasi biokonversi sampah dapur menjadi protein hewani di Makassar.
Acara sosialisasi berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025, di Wisma Latobang, bekerja sama dengan kelompok perempuan “BSU Sipanaikang Dalle” RW 04, Kelurahan Mario, Kecamatan Mariso.
Yeni Rahman, yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Komisi E DPRD Sulsel, menyoroti nilai ganda dari program ini. Selain potensi ekonomi dari pengolahan sampah, ia menekankan pentingnya penyelamatan lingkungan.
“Kegiatan ini mendorong bagaimana yang tadinya sampah bisa bernilai ekonomi, itu sangat bagus. Namun ada hal juga yang sama bagusnya bahwa kita sudah menyelamatkan bumi ini,” ujar Yeni. Ia menambahkan bahwa upaya pengolahan sampah ini juga memiliki nilai ibadah yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Yeni Rahman juga mengangkat isu pemasaran produk hasil biokonversi sampah, seperti maggot. Ia menyoroti perlunya kejelasan mengenai akses pasar agar masyarakat termotivasi untuk terus berproduksi.
“Hal tantangan yang perlu kita pikirkan adalah di mana market-nya ini (produk),” kata Yeni, menekankan pentingnya informasi kontak pembeli agar para ibu tidak kesulitan menjual hasil produksinya.
Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan solusi signifikan untuk masalah sampah perkotaan yang kian membebani. Menggugah imajinasi para tamu, Yeni menyinggung fakta bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa setiap harinya menerima sekitar 1.500 ton sampah.
“Ini juga yang sebenarnya sebisa mungkin harus terselesaikan di rumah. Melalui upaya pengolahan sampah organik menjadi maggot sangat membantu mengurangi volume sampah,” tambahnya.
Yeni Rahman optimis bahwa inisiatif ini dapat berjalan lancar jika ada kemauan kuat untuk memulai dan melakukannya secara berkelanjutan.
“Saya pikir tidak ada yang susah, yang susah itu adalah kemauan memulai dan melakukannya secara berkelanjutan. Dan memang kita tidak bilang satu hari ini selesai, dia akan panjang prosesnya, tetapi proses itu akan semakin panjang kalau kita tidak mulai dari sekarang. Jadi kita akan memotong prosesi yang panjang itu dengan kita memulai hari ini,” pungkasnya, sembari menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dan memberikan dukungan demi keberlanjutan program ini.
Dr. Harlina, dari Tim Pelaksana PKM, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Yeni Rahman dan menegaskan komitmen tim dalam mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak. Sejumlah alat juga dihibahkan kepada BSU Sipanaikang untuk mendukung kegiatan mereka.