spot_img

Warga Indonesia Dilatih Kesiapsiagaan Bencana dengan Bantuan AI dalam Semangat Gotong Royong

PetaBencana.id dirancang sebagai alat berbagi data, dengan output API terbuka yang memungkinkan aplikasi lain mengakses data penting ini untuk mengoptimalkan kinerja mereka.

Intens.id, Jakarta – Lebih dari 25.000 warga di 22 provinsi di seluruh Indonesia telah berpartisipasi dalam kampanye kesiapsiagaan bencana yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Inisiatif yang diselenggarakan oleh Yayasan Peta Bencana ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025.

Kampanye yang mengusung semangat #BergotongRoyong ini melibatkan para pemimpin muda, tenaga pendidik, dan pelatih komunitas untuk memobilisasi ribuan orang dalam berbagai kegiatan seperti lokakarya, simulasi, dan latihan kesiapsiagaan yang bersifat kolaboratif.

Para peserta dilatih untuk melakukan pelaporan bencana secara real-time menggunakan Disaster Bot, sebuah chatbot berbasis AI hasil kolaborasi antara Yayasan Peta Bencana dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). DisasterBot, yang terintegrasi dengan platform komunikasi populer seperti WhatsApp, Telegram, Twitter, dan Facebook, memungkinkan warga di wilayah terdampak bencana untuk mengirimkan laporan secara langsung.

Laporan-laporan yang masuk kemudian dipetakan secara otomatis pada platform sumber terbuka dan gratis, PetaBencana.id. Informasi ini menjadi krusial bagi lembaga pemerintah dan petugas tanggap darurat dalam merespons dan melakukan pemulihan pasca-bencana.

Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana, menekankan bahwa teknologi hanyalah alat.

“Teknologi saja tidak cukup untuk membangun ketangguhan—yang membangunnya adalah manusia,” ujarnya.

Menurutnya Kekuatan sesungguhnya terletak pada memadukan pengetahuan lokal yang mendalam dengan ketepatan teknologi yang kita miliki saat ini, untuk menciptakan sistem respons yang lebih cepat, akurat, dan berakar kuat pada masyarakat yang dilayaninya

Beliau menambahkan bahwa alat AI yang dirancang secara cermat dan kolaboratif, dengan komunitas sebagai pusatnya, dapat memperkuat pengetahuan lokal dan memberdayakan koordinasi komunitas sebagai kekuatan kolektif penyelamat jiwa.

Peringatan HKB yang diinisiasi oleh BNPB bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat Indonesia terhadap potensi bencana.

Tahun ini, peringatan tersebut menjadi semakin relevan mengingat intensitas bahaya terkait iklim yang meningkat di Indonesia dan kawasan sekitarnya, mulai dari curah hujan ekstrem dan banjir hingga kekeringan berkepanjangan dan kenaikan permukaan laut. Data BNPB mencatat 804 bencana alam terjadi di Indonesia antara 1 Januari hingga 2 April 2025, dengan banjir sebagai kejadian yang paling sering terjadi (547 kasus).

Dalam acara pembukaan, Kasbu dari BPBD Kabupaten Rokan Hilir menyampaikan pentingnya gotong royong dalam menghadapi bencana.

“Karena bencana bisa terjadi kapan saja, maka kesiapsiagaan harus dimulai sedini mungkin,” katanya. Beliau menekankan perlunya menggerakkan masyarakat dan bekerja sama membangun ketahanan.

“Tidak ada kata terlambat untuk mulai bersiap,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kasbu mencontohkan bagaimana laporan banjir dari masyarakat melalui PetaBencana.id di awal tahun ini langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan mengirimkan bantuan alat berat untuk pengerukan, sehingga mengurangi risiko banjir.

Platform tersebut juga memfasilitasi penyampaian kebutuhan warga terdampak, memungkinkan pemerintah daerah, BAZNAS, dan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.

Jumriah, relawan BAZNAS Tanggap Bencana di Sulawesi Selatan, dalam sesi panel berbagi pengalamannya memanfaatkan teknologi seperti PetaBencana.id untuk memungkinkan masyarakat berkolaborasi dalam respons bencana.

Platform ini membantu mengumpulkan informasi penting mengenai kerusakan, jumlah korban, kebutuhan sumber daya, dan perkembangan pemulihan. Menurutnya, dengan informasi yang terverifikasi, masyarakat dapat bersatu membangun masa depan yang lebih kuat dan tahan terhadap dampak iklim.

Mengembangkan pengalaman lebih dari satu dekade dalam respons bencana berbasis komunitas, Yayasan Peta Bencana akan meluncurkan inisiatif baru bernama Peta Gotong Royong pada 17 Mei 2025. Platform ini bertujuan untuk memperluas model kesiapsiagaan kolektif dengan mendukung koordinasi antarwarga dan bantuan timbal balik sebelum, selama, dan setelah bencana.

PetaGotongRoyong akan memungkinkan warga untuk dengan cepat menemukan bantuan, berbagi sumber daya, dan mengorganisir respons melalui antarmuka digital yang terbuka dan mudah diakses.

Platform ini dibangun berdasarkan pelajaran dari berbagai situasi darurat sebelumnya, di mana komunitas seringkali harus mencari solusi lokal sambil menunggu bantuan resmi.

Inisiatif ini mencerminkan kebutuhan yang mendesak akan infrastruktur yang fleksibel dan dipimpin oleh masyarakat, seiring dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem iklim.

Peluncuran publik PetaGotongRoyong akan disertai dengan demonstrasi teknologi dan kisah dari komunitas yang terlibat dalam pengembangannya.

Inisiatif seperti HKB dan sistem kepedulian yang diaktifkannya menandai pergeseran yang lebih luas dalam tata kelola kebencanaan di Indonesia, menuju pengorganisasian dini dan solidaritas, sejalan dengan nilai gotong royong yang telah mendarah daging dalam budaya masyarakat.

Tentang PetaBencana.id

PetaBencana.id adalah platform sumber terbuka dan gratis yang memvisualisasikan bencana secara real-time berdasarkan laporan dari media sosial dan validasi lembaga pemerintah.

Platform ini memanfaatkan popularitas media sosial dan aplikasi pesan instan untuk mengumpulkan informasi terkini yang terverifikasi dari tingkat akar rumput, menghilangkan kebutuhan akan pemrosesan data yang mahal dan memakan waktu.

Dengan desain “data-light“, PetaBencana.id beroperasi lancar melalui pesan instan, media sosial, dan SMS yang familiar bagi warga, sehingga mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat dengan sumber daya terbatas tanpa memerlukan pelatihan ekstensif.

PetaBencana.id dikelola oleh Yayasan Peta Bencana, dengan BNPB sebagai mitra pelaksana utama.

Setiap warga di Indonesia dapat berbagi informasi bencana secara anonim ke PetaBencana.id melalui WhatsApp (+62 858-4236-2262), Twitter (@petabencana), Facebook Messenger (@petabencana), dan Telegram (@bencanabot).

PetaBencana.id dirancang sebagai alat berbagi data, dengan output API terbuka yang memungkinkan aplikasi lain mengakses data penting ini untuk mengoptimalkan kinerja mereka.

spot_img
BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer

spot_img

KOMENTAR TERBARU