BerandaNewsValentinus Disomasi, Netizen: “Justru Bikin Berita Jadi Nggak Ngebosenin!”

Valentinus Disomasi, Netizen: “Justru Bikin Berita Jadi Nggak Ngebosenin!”

Dikenal dengan cara penyampaian berita yang menggabungkan humor sarkastik dan kritik tajam, Valentinus berhasil menarik perhatian generasi muda.

Intens.id, Jakarta – Valentinus Resa, presenter Metro TV yang memandu program Meet Nite Live, mendadak jadi pusat perhatian publik setelah gayanya yang penuh satir dan sindiran menuai kontroversi. Gaya khasnya yang nyeleneh dan segar membuat namanya viral di media sosial. Namun, ketenaran itu datang bersama polemik baru—ia baru saja mendapat somasi dari organisasi masyarakat yang menamakan diri Perisai Kebenaran Nasional.

Dikenal dengan cara penyampaian berita yang menggabungkan humor sarkastik dan kritik tajam, Valentinus berhasil menarik perhatian generasi muda. Banyak penonton muda merasa gaya komunikasinya lebih relevan dengan era digital saat ini. Meski begitu, tidak semua kalangan sepakat. Gaya satir tersebut justru dianggap sebagai bentuk penyiaran yang kurang pantas oleh sebagian pihak.

Perisai Kebenaran Nasional secara terbuka menyampaikan keberatannya terhadap tayangan yang dibawakan Valentinus. Dalam pernyataan resmi yang kini viral di media sosial, salah satu anggota ormas tersebut mengkritik keras mutu siaran dan menilai gaya Valentinus bisa merusak moral generasi muda. Mereka bahkan menuding ada unsur manipulatif dalam candaan sang presenter yang bisa membentuk opini publik secara tidak sehat.

Meski menuai kritik keras, dukungan warganet terhadap Valentinus justru melimpah. Banyak yang menyebut dirinya sebagai “angin segar” di dunia jurnalisme yang sering dianggap terlalu kaku. Potongan gaya siarnya yang penuh sindiran kini tersebar luas di berbagai platform seperti TikTok, Instagram Reels, hingga X (Twitter). Tak sedikit pula kreator konten yang membuat reaksi terhadap penampilannya dan menyebut Valentinus sebagai role model jurnalis masa kini yang berani tampil beda.

Profil Valentinus Resa: Dari Manado ke Studio Metro TV

Lahir di Manado pada tahun 1986, Valentinus Resa kini berusia 39 tahun. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Jakarta. Dengan darah campuran Jawa dan Ambon, ia menempuh pendidikan dari SD Melania III, SMP Kanisius, hingga SMA Negeri 68 Salemba. Minatnya terhadap dunia jurnalistik tumbuh saat ia melanjutkan pendidikan di IISIP Jakarta, jurusan Jurnalistik.

Perjalanan kariernya di dunia media dimulai dari bawah. Setelah lulus kuliah, ia sempat melamar ke berbagai media hingga akhirnya bergabung dengan Metro TV pada 2011. Ia memulai sebagai staf riset di program Mata Najwa, lalu menjadi copywriter di Medcom.id, dan kemudian reporter lapangan. Tahun 2014 menjadi titik balik ketika ia dipercaya menjadi presenter acara olahraga, yang memperkenalkan publik pada gaya khasnya yang kritis dan berani.

Seiring waktu, ia dipercaya memandu Meet Nite Live, program berita malam dengan pendekatan segar dan kontemporer. Gaya penyampaiannya yang lugas, kritis, dan kadang menyentil membuatnya dicintai sekaligus dikritik. Kini, Valentinus menjadi simbol perubahan dalam penyiaran berita di Indonesia—di satu sisi membawa angin baru, di sisi lain mengundang perdebatan.

Antara Satir dan Etika: Ke Mana Arah Dunia Jurnalistik?

Kontroversi seputar Valentinus Resa membuka diskusi lebih luas tentang masa depan jurnalisme di Indonesia. Apakah pendekatan yang lebih santai, jenaka, namun tetap kritis bisa diterima dalam format berita serius? Ataukah ini justru menjadi ancaman terhadap etika jurnalistik yang selama ini dijunjung tinggi?

Bagi sebagian kalangan, termasuk ormas Perisai Kebenaran Nasional, gaya seperti Valentinus dianggap terlalu bebas dan berpotensi melemahkan nilai moral masyarakat. Namun di mata generasi muda dan netizen, justru gaya seperti inilah yang membuat mereka tertarik dan merasa lebih dekat dengan dunia berita.

Apa pun arah perdebatan ini, satu hal yang jelas: Valentinus Resa telah mengubah lanskap jurnalisme televisi dengan caranya sendiri. Entah akan jadi tren baru atau hanya fenomena sesaat, gaya satir penuh kritik ala Valentinus sudah meninggalkan jejak yang sulit diabaikan dalam dunia penyiaran Indonesia.(*)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Topik Populer