Analisis Risiko Kesehatan Akibat Deposisi Nikel dan Cobalt Disekitar Pertambangan Nikel Menggunakan Simulasi Monte Carlo

0
Sherly Wulandari
Sherly Wulandari, Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Penulis: Sherly Wulandari
(Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin)

Intens.id – Masalah terkait polusi udara merupakan salah satu faktor risiko utama terhadap munculnya penyakit secara global (Shaddick et al., 2018). Dampak negatif terhadap kesehatan yang disebabkan oleh paparan polusi udara yaitu penyakit pernapasan, kardiovaskuler, kanker paru-paru bahkan meningkatkan potensi kematian dini (Li et al., 2016).

Terdapat berbagai jalur di mana polutan udara dapat mencapai atmosfer dan salah satunya adalah aktivitas antropogenik (Ghosh et al., 2023). Aktivitas antropogenik merujuk pada beragam kegiatan manusia yang mencakup sejumlah sektor yang berpotensi melepaskan polutan ke lingkungan meliputi kegiatan pertambangan, aktivitas industri, aktivitas rumah tangga dan pertanian serta penggunaan senyawa yang mengandung logam berat (Haque & Singh, 2017; Perera, 2017; Usman Farid et al., 2023). WHO memperkirakan sekitar 9 juta kematian per tahun diakibatkan dari polusi udara antropogenik (Manisalidis et al., 2020).

World Health Organization (WHO)

Peningkatan kematian kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya kasus penyakit tidak menular yang disebabkan oleh polusi udara (WHO, 2013). diperkirakan bahwa 24% kematian global disebabkan oleh penyakit yang dapat dimodifikasi faktor lingkungan, termasuk paparan bahan kimia beracun (WHO, 2019), dimana logam berat timbal berkontribusi sebesar 2,5% pada beban penyakit kardiovaskuler dan 1,7% penyakit ginjal kronis (IPCS WHO, 2021; WHO, 2018).

Pertambangan merupakan industry terkemuka yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan partikulat dan gas di atmosfer yang menyebabkan terjadinya polusi udara di sekitar wilayah pertambangan (Pandey et al., 2014). Partikel debu memiliki kemampuan untuk berpindah dari tanah ke tubuh manusia melalui mekanisme konsumsi tanah yang tidak disengaja serta melalui rantai makanan yang melibatkan tanaman dan manusia sebagai elemen kunci dalam proses perpindahan debu dari aktivitas pertambangan dari lingkungan ke tubuh manusia (Jane A. Entwistle, 2019).

Sulawesi Tenggara memiliki potensi sumber daya alam pertambangan utamanya nikel sebesar 97,4 milyar wet metrik ton. Sehingga, berkontribusi pada menurunnya kualitas lingkungan sekitarnya (Mustika et al., 2016).

Investigasi dan penilaian risiko kesehatan pada lokasi yang terkontaminasi merupakan dasar untuk mengendalikan risiko lokasi yang terkontaminasi. Sebelumnya beberapa penelitian telah mengarahkan pada penilaian risiko menggunakan model. Misalnya Adaptive Risk Assessments Modeling System (ARAMS) adalah alat yang berguna, efisien, hemat biaya, dan waktu untuk mensimulasikan risiko kesehatan manusia akibat pajajan logam berat. Pemodelan ini membantu para pengambil keputusan dalam mengembangkan program respons untuk mengatasi risiko kesehatan manusia akibat kontaminasi logam berat (Hoang et al., 2021).

Di penelitian berbeda, simulasi Monte Carlo diterapkan untuk mengevaluasi dampak polutan terhadap kesehatan manusia di lokasi yang terkontaminasi di Beijing, Tiongkok. Dalam penelitian ini, total sampel tanah yang dikumpulkan sebanyak 429 sampel. Hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan tindakan pengendalian risiko tanah dan keputusan remediasi pada lokasi yang terkontaminasi guna mengurangi risiko lingkungan di area yang terkontaminasi. Model simulasi Monte Carlo merupakan model penilaian risiko kesehatan yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS 200 (US-EPA, 2009). Mengingat ketidakpastian konsentrasi polutan dan parameter paparan, maka diadopsi model penilaian risiko probabilistic (Guo et al., 2021).

Model Monte Carlo

Model Monte Carlo merupakan penilaian risiko probabilistik, yang lebih berkembang dan akurat dibandingkan model penilaian risiko kesehatan yang digunakan dalam beberapa dekade terakhir. Model Monte Carlo menyelidiki distribusi variabel yang dipilih dengan mensimulasikan angka acak. Data spesifik lokasi dari kuesioner dan wawancara menunjukkan kondisi aktual dan hasil yang sesuai dari sudut pandang analisis risiko (Mallongi, Rauf, et al., 2022). Sehingga pendekatan model tersebut dilakukan untuk mengetahui perilaku logam berat dalam kaitannya dengan risiko kesehatan melalui distribusi interval parameter.

Tujuan; Menganalisis risiko kesehatan akibat deposisi nikel dan cobalt disekitar pertambangan serta simulasi probabilistic dan sensitivitas menggunakan Aplikasi Simulasi Monte Carlo.

Sumber Literature Review

Referensi literatur dalam penelitian utamanya diperoleh dari basis data jurnal daring yang menyajikan artikel jurnal secara gratis, khususnya beberapa artikel yang dapat diakses tanpa biaya mencakup jurnal-jurnal seperti science of total environment, International Journal of Environmental Research and Public Health, Journal of Hazardous Materials, Chemosphere, Journal of Environmental.

Management, water environment federation, Environmental Pollution, Ecotoxicology and Environmental Safety, Marine Pollution Bulletin dan lain-lain. Referensi lain berasal dari peraturan pemerintah, tesis dan disertasi yang sesuai. Untuk mendapatkan data yang up to date, referensi yang menjadi sumber kajian diambil dari periode 10 tahun terakhir (2013-2023). Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam penelitian mencerminkan perkembangan terkini dan relevan.

Metode Literature Review

Metode yang digunakan dalam literature review yaitu menggunakan “Prisma Flow Diagram”. Sehingga didapatkan hasil sebanyak 27 Artikel yang memenuhi inklusi yaitu : 1) tipe penelitian kuantitatif maupun kualitatif dan penelitian lain yang relevan dengan tujuan literatur review; 2) populasi target adalah logam berat nikel dan Cobalt; 3) dipublikasikan antara tahun 2013-2023; 4) artikel menggunakan Bahasa Inggirs; dan 5) artikel dalam bentuk fulltext. Kombinasi kata berikut digunakan dalam pencarian:

  1. Pathways of exposure AND nickel
  2. Impact of exposure to nickel AND humans AND air
  3. Impact of exposure to nickel AND air AND the environment
  4. Impact of nickel AND human exposure
  5. Risk analysis due to nickel exposure on humans
  6. Pathways of exposure AND cobalt
  7. Impact of exposure to cobalt AND humans AND air
  8. Impact of exposure to cobalt AND air AND the environment
  9. Impact of cobalt AND human exposure
  10. Risk analysis due to cobalt exposure on humans
Kebijakan yang sudah ada;
  • Kebijakan pemerintah terkait regulasi lingkungan dan Kesehatan yang menetapkan batas emisi untuk logam berat seperti nikel dan cobalt mencakup konsentrasi logam berat di udara, air dan tanah khususnya disekitar pertambangan.
  • Program pengawasan kesehatan masyarakat guna melindungi masyarakat yang tinggal di lokasi pertambangan serta kampanye penyuluhan terkait bahaya dari logam berat
Kekurangan;
  • Meskipun ada regulasi yang menetapkan batas emisi untuk logam berat seperti nikel dan kobalt, seringkali penegakan kebijakan ini kurang efektif. Kurangnya sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan pengawasan pemerintah dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap regulasi tersebut oleh industri pertambangan.
  • Kebijakan yang ada mungkin kurang mengintegrasikan peran masyarakat dalam pengawasan dan perlindungan lingkungan. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pemantauan lingkungan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat mengurangi efektivitas kebijakan dalam melindungi kesehatan masyarakat.
Rekomendasi Kekurangan;

Pembentukan Kebijakan Regulasi yang Ketat:

  • Mengadopsi batas emisi yang ketat untuk nikel dan kobalt dari lokasi pertambangan berdasarkan temuan analisis risiko kesehatan.
  • Menetapkan standar kualitas udara yang lebih ketat di sekitar pertambangan untuk mengurangi risiko eksposur manusia terhadap logam-logam berat tersebut.

Monitoring dan Pengawasan Rutin:

  • Menerapkan program pemantauan rutin untuk memantau konsentrasi nikel dan kobalt di udara, air, dan tanah di sekitar pertambangan.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:

  • Melakukan kampanye penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat tentang risiko kesehatan yang terkait dengan deposisi nikel dan kobalt di sekitar pertambangan serta Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan lingkungan dan pelaporan masalah terkait kesehatan.

Kolaborasi Antar Sektor:

  • Mendorong kerja sama antara pemerintah, industri pertambangan, dan masyarakat dalam mengidentifikasi solusi terbaik untuk mengelola risiko kesehatan yang terkait dengan deposisi nikel dan kobalt khususnya di sekitar pertambangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini