BerandaEkonomi BisnisLembaga Pemuda Peduli Nusantara, Bahas Optimalisasi Peran Lembaga Penjamin Kredit Kepada...

Lembaga Pemuda Peduli Nusantara, Bahas Optimalisasi Peran Lembaga Penjamin Kredit Kepada Pelaku UMKM dan Koperasi

Intens.id, Jakarta – Lembaga Pemuda Peduli Nusantara menggelar Webinar nasional bertajuk “Optimalisasi Peran Lembaga Penjamin Kredit Kepada Pelaku UMKM dan Koperasi” pada hari rabu 17 Januari 2023.

Menghadirkan berbagai praktisi, profesional, regulator, pelaku industri penjaminan hingga akademisi.

Hadir sebagai keynote speaker Direktur Utama  PT. Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Akhmad Purwakajaya, pengamat Ekonomi Milenial dan Badan Pimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Muh. Fachri Dangkang.

UMKM merupakan sektor ekonomi terbesar di Indonesia dalam kuantitas, meski secara individu skala ekonomi pelaku sangat kecil. Selain itu UMKM juga menyerap sekitar 89% tenaga kerja nasional (Kemenkeu, 2022), sehingga sektor ini mempunyai daya ungkit yang besar dalam memperkuat perekonomian nasional.

Dalam pemulihan perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang sangat penting karena perannya sebagai tulang punggung pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, mendorong kemajuan daerah terpencil, dan pelestarian keanekaragaman budaya.

Perkembangan UMKM di Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang positif dengan adanya peningkatan dari 61,65 juta unit pada Tahun 2016, menjadi 65,46 juta UMKM pada Tahun 2019 dengan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per 31 Desember 2022 sebesar Rp365,52 triliun kepada 7,61 juta debitur atau 97,96% dari target sebesar Rp373,14 triliun.

Untuk tahun 2024 pemerintah meminta Perbankan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM minimal 30% (Kemenkoperekonomian, 2022).

Pertumbuhan UMKM harus terus didorong mengingat perannya yang signifikan dalam perekonomian di Indonesia. Dalam hal ini peran perusahaan penjaminan penting sebagai salah satu alternatif bagi pengusaha UMKM untuk mengakses pendanaan dan memfasilitasi unsecured loan.

Pada dasarnya, pemberian pinjaman kepada UMKM memiliki risiko yang cukup tinggi. Bank seringkali menyebutkan penghindaran risiko, praktik bisnis yang buruk, dan kurangnya informasi keuangan sebagai alasan untuk tidak memberikan pinjaman

Muh. Fachri Dangkang Badan Pimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Mengatakan, Hingga saat ini, terdapat 22 perusahaan penjaminan dan perusahaan penjaminan syariah yang beroperasi di Indonesia, yang berkontribusi kepada 1,3% aset IKNB pada Desember 2022.

Dalam lima tahun terakhir, industri penjaminan bertumbuh dengan baik. Dari sisi aset, aset industri penjaminan telah bertumbuh sebesar Rp 21 triliun, atau sebesar 117%, dari Rp18 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 39,1 triliun pada 2022 untuk penjaminan konvensional dan syariah.

Sementara itu outstanding penjaminan industri penjaminan mencapai Rp318.681 miliar per Desember 2022, yang terdiri dari Rp276.023 miliar outstanding penjaminan konvensional dan Rp42.658 miliar outstanding penjaminan syariah.

Pertumbuhan yang cukup signifikan juga dapat ditinjau dari sisi kinerja operasional dari perusahaan penjaminan yang meningkat secara signifikan, dengan peningkatan dari sisi outstanding lembaga penjamin konvensional sebesar Rp 97,15 triliun, dari sebesar Rp 178,87 triliun pada tahun 2017 menjadi sebesar Rp 276 triliun pada tahun 2022.

Peningkatan juga terjadi pada imbal jasa penjaminan konvensional (IJP), yang meningkat sebanyak Rp 4128 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2017, atau meningkat lebih dari 2 kali lipat dari IJP yang diperoleh industri penjaminan di tahun 2017 yaitu sebesar Rp1.862 miliar menjadi Rp5.990 miliar.

Sementara itu, Pendapatan imbal jasa penjaminan bersih pada lembaga penjamin Syariah juga menunjukkan trend positif yang meningkat dari Rp 239 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp 995 miliar pada tahun 2022. Ungkap fachri.

Di kesempatan yang sama , Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan menyampaikan sebagai perusahaan penjaminan terbesar, PT Jamkrindo terlibat aktif dalam upaya mendorong agar UMKM bisa naik kelas melalui  berbagai program kerja Perusahaan dan penyediaan infrastruktur layanan dan akses pendukung demi memberikan kemudahan pengajuan penjaminan dan dukungan  terhadap  UMKM dalam hal penguatan kapabilitas usaha, pelatihan, serta pembinaan.

PT Jamkrindo memiliki komitmen tinggi untuk terus memacu UMKM Naik Kelas melalui penguatan kapabilitas dan keberlanjutan usaha para pelaku UMKM. Peran strategis Jamkrindo tersebut merupakan wujud nyata dalam mendukung kebangkitan ekonomi nasional dengan pemberian One Stop Services bagi UMKM Indonesia melalui program Penjaminan, Pelatihan, Pembinaan, dan Pemeringkatan UMKM ,” kata Putrama.

Meskipun UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, UMKM sering kali menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis mereka, khususnya karena ketiadaan dan kurangnya jaminan yang dimiliki.

Akibatnya, UMKM seringkali terhambat dalam mengembangkan usaha mereka atau terpaksa mencari sumber pembiayaan alternatif dengan suku bunga yang tinggi yang pada akhirnya menggerus potensi mereka untuk bertumbuh.

Perusahaan penjaminan memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sektor riil di Indonesia sebagai jembatan bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan.

Dengan adanya fasilitas penjaminan tersebut maka aksesibilitas finansial pelaku UMKM semakin meningkat karena pelaku industri penjaminan telah membantu mengurangi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga lembaga keuangan menjadi lebih berani memberikan pembiayaan kepada UMKM.

”Perusahaan penjaminan berperan menjembatani UMKM dengan lembaga keuangan. Dengan adanya penjaminan kredit UMKM bisa mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan yang pada akhirnya membantu peningkatan aksesibilitas finansial UMKM. Peningkatan aksesibilitas finansial UMKM menjadi sangat penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Andi Rante Pengamat Ekonomi Milenial yang juga demisioner Badan Pimpinan ISMEI Periode 2015-2018

Ketua Penyelenggara Webinar Nasional, Ariyadi mengatakan, acara tersebut digelar dengan tujuan mendorong eksistensi dan peran Lembaga Jaminan Kredit sebagai salah satu bagian dari ekosistem perekonomian nasional serta untuk menunjukkan kontribusi perusahaan penjaminan bagi pemberdayaan sektor UMKM.

Kehadiran stakeholder, praktisi dan profesional di industri penjaminan dalam diskusi panel diharapkan dapat menjadi wadah untuk melakukan penguatan bisnis penjaminan ke depannya.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana berbagi pengetahuan, pengalaman, dan gagasan inovatif untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada di era perekonomian yang dinamis,” ujarnya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments