Intens.Id, Makassar – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Fajar (BEM FEIS Unifa) sukses menggelar pengkaderan untuk mahasiwa FEIS angkatan 2023.
Melalui tema “Eksplorasi Pemimpin Muda” menghadirkan narasumber kompeten yang bukan sekedar akademisi namun juga praktisi. Sehingga dalam prosesnya sangat mendukung kegiatan yang mendorong pelibatan (partisipatif).
Hal itupun yang mendasari pihak BEM bersama tim kerja menghadirkan narasumber interndisipliner disambut antusias ratusan mahasiswa.
Kegiatan yang diberi nama Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) Identitas Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (IDEALIS) tersebut berlangsung semiformal, selama tanggal 4-5 Desember 2023 di Ballroom Edelweis Universitas Fajar.
Mengusung model dan pendekatan berbeda, tak seperti pengkaderan umumnya yang dilakukan mahasiswa, kali ini BEM FEIS Unifa melakukan pengkaderan indoor.
Presiden BEM FEIS Unifa, Nurkhalifah menjelaskan bahwa pengkaderan ini merupakan antitesa dari beberapa pengkaderan sebelumnya.
“Kami dari BEM kemudian berpikir, berangkat dari beberapa fakta perkaderan yang telah lalu, melihat dari hasil evaluasi menemukan kelemahan sistem perkaderan dan apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa sehingga bagi mereka perlu untuk berorganisasi, maka lahirlah bentuk perkaderan yang sangat berbeda jauh dari perkaderan sebelumnya secara teknis,” ungkap Nurkhalifah.
Memang organisasi mahasiswa di berbagai institusi pendidikan tinggi, dianggap telah seharusnya memasuki era revolusi dalam sistem pengkaderan, menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman yang berubah cepat.
“Kemampuan adaptasi berbekal soft skill dalam berbagai kondisi tentu sangat diperlukan, dan hal tersebut dapat diperoleh dengan turut menempa diri di organisai, terlebih dalam program kampus merdeka yang memberi ruang besar kepada mahasiswa untuk mampu menjadi pemimpin (leader) dengan tawaran solusi di berbagai tantangan yang hadir, BEM melihat fakta itu dan menjadikannya suatu konsep,” lanjut Nurkhalifah, menguraikan jawaban atas pertanyaan mengapa perubahan perlu dilakukan.
“Kalau ditanya apa alasannya, organisasi sebagai sebuah sistem harus update terhadap fakta bahwa kehidupan terjadi begitu cepat. Seperti halnya dalam dunia kerja, bentuk dan cara pekerjaan dilakukan juga sudah berubah dan kita sebagai calon angkatan pemimpin harus mampu menyesuaikan skill. Dan yang paling penting organisasi mahasiswa harus mewadahi kebutuhan-kebutuhan tersebut, bukan hanya sekadar wacana warung kopi,” sambungnya.
Lebih jauh, Presiden BEM tersebut menjelaskan jika pengkaderan dengan konsep yang berbeda itu tidak menjauhkan mahasiswa dari tanggung jawab moralnya.
“Perubahan yang dibuat dalam hal ini tanpa menghilangkan apa yang menjadi esensi mahasiswa sebagai pembawa perubahan, tujuan-tujuan perkaderan kami kemas dalam bentuk materi yang dibawakan oleh para professional di bidangnya. Dan saya pikir cara-cara seperti itu justru akan menambah daya tarik organisasi terhadap mahasiswa baru, terlebih Pasca pandemi covid-19 terlihat gamblang penurunan minat mahasiswa untuk berorganisasi,” pungkas Ifah, sapaan akrabnya.
Menurutnya berbagai faktor memang menjadi penyebabnya, termasuk faktor relevansi kebutuhan mahasiswa yang harus linier dengan dunia kerja.
Menanggapi hal itu, Presiden BEM asal Bulukumba ini menegaskan bahwa generasinya adalah generasi digital yang terbiasa menjalani kehidupan dengan teknologi.
“Apalagi saya sendiri dan adik-adik mahasiswa ini adalah generasi native digital, sejak lahir sudah diperhadapkan dengan dunia digital, menggunakan cara lama yang tidak relevan menurut saya itu memisahkan generasi dengan karakternya yang unik,” terangya.
Langkah ini diyakininya akan memberikan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa baru yang memilih untuk terlibat dalam kegiatan organisasi. Dengan transformasi yang mengakomodasi kebutuhan zaman, diharapkan model pengkaderan yang baru ini akan menghasilkan mahasiswa yang lebih siap dan adaptif menghadapi tantangan masa depan.
Terlihat antusiasme mahasiswa yang hadir melebihi dua ratus (200) orang khusuk memperhatikan materi yang disampaikan narasumber. Kegiatan LKM Idealis 2023 menghadirkan narasumber yang betul-betul mumpuni di bidangnya, seperti Prof. Dr. H. Zakir Sabara, ST., M.T., IPM., ASEAN Eng. yang selain sebagai guru besar di Teknik Kimia UMI juga adalah sosok influencer yang aktif dalam organisasi sejak mahasiswa pada masa orde baru hingga kini. Hadir juga Pakar Ekonomi Sulawesi Selatan, Prof. Marsuki DEA, dan narasumber pengisi tema lingkungan hadir Anis Kurniawan, S.S., M.Si., M.Pd. sebagai Direktur Klikhijau.com, yang aktif terlibat dalam advokasi mendampingan masyarakat. (*)